Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: JKN Bisa Digunakan dari Jakarta hingga Merauke

Kompas.com - 01/01/2014, 13:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta akan mulai memberlakukan sistem jaminan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilebur dengan program unggulan sebelumnya, Kartu Jakarta Sehat (KJS). Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memaparkan berbagai keuntungan jika menggunakan JKN.

Penggunaan KJS selama ini hanya terbatas untuk warga ber-KTP DKI saja. KJS juga hanya bisa digunakan di puskesmas, rumah sakit daerah dan swasta di Jakarta. Sementara itu, dengan sistem JKN warga Jakarta dapat mempergunakan kartu jaminan kesehatan tersebut di daerah luar Jakarta.

"Agar nantinya kartu yang ada bisa digunakan dari Sabang sampai Merauke. Inilah yang disebut gotong-royong (pemerintah pusat dengan daerah)," kata Jokowi, saat menghadiri pencanangan JKN di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (1/1/2014).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penerima JKN berjumlah 3,5 juta jiwa. Adapun rinciannya 1,2 juta warga miskin dan 2,3 juta warga rentan miskin. Agar pembiayaan tidak tumpang tindih antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat, maka biayanya ditanggung bersama.

Jokowi menjelaskan, warga rentan miskin itu akan ditanggung oleh APBD DKI Jakarta, sementara sisanya akan ditanggung dengan APBN. "Data kita memang seperti itu. Kalau menurut data, warga miskin sebanyak 1,2 juta orang, tapi di lapangan ternyata ada 3,5 juta jiwa yang miskin," ujar Jokowi.

JKN merupakan program jaminan kesehatan yang akan diterapkan secara nasional dan ditangani oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang sebelumnya merupakan PT Askes. BPJS Kesehatan merupakan implementasi sistem jaminan sosial nasional (SJSN), yakni tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial yang bertujuan menjamin seluruh rakyat dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dengan layak.

Keberadaan SJSN diharapkan akan melindungi masyarakat dari risiko ekonomi ketika sakit, kecelakaan kerja, hari tua dan pensiun, serta kematian. Untuk menjalankan program nasional itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). FKUI akan mengawasi dan mengontrol para petugas puskesmas dalam penerapan JKN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com