Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Transjakarta Terima Kenaikan Tarif asalkan Nyaman

Kompas.com - 10/01/2014, 11:32 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian pengguna jasa bus transjakarta tidak berkeberatan bila nantinya ada kenaikan tarif bus transjakarta. Namun, mereka berharap agar kenaikan tarif diimbangi dengan fasilitas bus yang bagus dan membuat nyaman.

Ratih Ayu (23), salah satu pengguna bus transjakarta, mengaku tidak berkeberatan bila memang nantinya tarif transjakarta naik. "Enggak apa-apa. Tapi kalau busnya enggak ada perubahan, masih aja sekarang, mah, ngapain (naik). Kalau perlu semua koridor sama seperti di koridor I," ujar Ratih kepada Kompas.com, Jumat (10/1/2014).

Menurut Ratih, selama ini penataan koridor transjakarta terkesan hanya terfokus pada koridor 1 Blok M–Kota, sedangkan koridor lain, seperti Koridor II Pulogadung–Harmoni dan Koridor IV Pulo Gadung–Dukuh Atas sangat memprihatinkan. Selain itu, ia juga menginginkan penambahan bus transjakarta dibagi secara rata agar tidak ada lagi penumpukan penumpang di setiap selter karena menunggu lamanya transjakarta yang datang.

Hal senada diungkapkan oleh Arisa Siwi (23). Ia tidak berkeberatan bila memang nantinya bus transjakarta mengalami kenaikan tarif. Namun, ia berharap kenaikan tarif juga masih yang dibatas wajar. "Setuju saja, asal naiknya enggak jauh banget. Kalau sampai Rp 5.000 saya juga enggak terima, sih,” ujar Arisa.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara bertahap mengadakan ratusan bus transjakarta dan bus sedang pada Januari 2014. Bus-bus itu akan dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) PT Transjakarta, yang sebelumnya berbentuk Unit Pengelola Transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com