Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Cuaca Jakarta Terkendala Ketersediaan Pesawat

Kompas.com - 21/01/2014, 08:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi modifikasi cuaca berupa penebaran garam terus dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Namun, ketersediaan pesawat menjadi kendala.

Pada Selasa (14/1/2014), BPPT menggunakan sebuah pesawat Hercules untuk menebar garam. Menurut BPPT, seharusnya penggunaan teknologi ini butuh minimal dua pesawat. Sebagai alternatif, BPPT berinisiatif menggunakan pesawat perintis.

"Kami coba gunakan satu atau dua dari empat pesawat perintis milik BPPT, meskipun kecil semoga bisa membantu," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan BPPT Heru Widodo, di Gedung BPPT Thamrin, Jakarta, Senin (20/1/2014).

Sampai Senin, teknik penyemaian itu sudah dilakukan sembilan kali. Itu pun dinilai belum cukup maupun optimal. Karenanya, kata Heru, BPPT sudah berkirim surat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan TNI AU untuk dapat meminjam pesawat.

Namun, penambahan pesawat tidak mudah dilakukan. Jadwal penerbangan untuk semua pesawat milik TNI AU disebut sudah penuh. Armada ini antara lain dipakai untuk mengirimkan bantuan ke Manado, Sulawesi Utara, dan para pengungsi letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Permintaan bantuan pinjaman pesawat dikirimkan BPPT pada Desember 2013, sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. BPPT tidak mendapatkan surat perintah dari TNI AU untuk penggunaan pesawat militer yang dibutuhkan.

Keterbatasan pesawat membuat BPPT hanya bisa melakukan penerbangan rekayasa hujan satu hingga dua kali sehari. Padahal, target semula adalah lima sampai enam kali sehari. Penyemaian dilakukan di pantai Pelabuhan Ratu dan Selat Sunda. Sampai Senin, garam yang ditabur mencapai 34 ton.

"Rencana kami akan dilakukan sampai Maret. Mudah-mudahan sambil jalan (bisa) nambah pesawat. Karena kan belum sampai puncak musim hujan, perkiraan puncaknya tanggal 21-22 ini," kata Heru.

Berdasarkan deteksi dari satelit, curah hujan Jakarta pada 1 sampai 13 Januari 2014 tercatat mencapai 238,87 milimeter dan pada 14 sampai 18 Januari 2014 sudah turun menjadi 129 milimeter. Modifikasi cuaca, sebut Heru, sudah mengurangi curah hujan sebanyak 166 milimeter.

Menurut perhitungan BPPT, modifikasi cuaca sudah menurunkan curah hujan hingga 22,27 persen. "Teknologi ini tak mampu menghilangkan hujan. Hanya mengurangi," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com