TANGERANG, KOMPAS.com — Wakil Gubernur Banten Rano Karno bersama Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengunjungi Bendungan Pintu Air 10 di Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Rabu (22/1/2014). Selain meninjau kondisi pascabanjir, mereka juga membahas rencana pembuatan sodetan Sungai Ciliwung dan Cisadane.
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah memberikan penjelasan mengenai kondisi Sungai Cisadane yang meluap pada Selasa (21/1/2014) sore. Luapan air tersebut merendam permukiman warga dan jalan umum di sekitarnya.
"Bagaimana nantinya apabila terjadi sodetan? Luapan air dari Sungai Cisadane akan semakin besar dan warga yang terkena banjir bertambah," kata Arief.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, saat ini seribuan rumah warga terendam banjir akibat luapan Sungai Cisadane. Ia khawatir pembuatan sodetan Ciliwung-Cisadane, yang diusulkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membawa dampak lebih buruk bagi warga Tangerang. "Maka itu, gagasan DKI Jakarta untuk dilakukan sodetan Ciliwung-Cisadane sangat kami tolak," katanya.
Sementara itu, Rano Karno merasa prihatin melihat kondisi bendungan yang dibuat pada 1927 tersebut. "Melihat kondisi yang seperti ini, memang memprihatinkan. Apalagi apabila ada tambahan debit air dari Ciliwung," katanya.
Ketiga pejabat daerah kemudian melakukan pemantauan banjir ke beberapa tempat di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yang terkena imbas dari luapan Sungai Cisadane.
Baik Arief maupun Zaki menolak rencana sodetan Ciliwung-Cisadane yang akan dibuat di Bogor. Rencana tersebut disepakati oleh perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum beserta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat dalam rapat di Bendung Katulampa, Bogor, Senin (20/1/2014) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.