Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TB Simatupang Bisa Dilintasi, Sodetan Masuk Tol Ditutup

Kompas.com - 06/02/2014, 10:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sodetan masuk tol lingkar luar Pondok Indah Taman Mini yang sempat dibuat untuk mengalihkan arus lalu lintas karena pengerjaan jalan ambles di TB Simatupang kini sudah ditutup lagi. Sebelumnya, jalur sodetan itu dibuat masuk di dalam tol untuk mengurai kemacetan kendaraan dari arah barat menuju timur.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Kamis (6/2/2014), kendaraan dari arah lampu merah Pertanian atau dari barat menuju Pasar Rebo arah timur sudah dapat melintasi normal di lokasi jalan yang pernah ambles sekitar tiga pekan lalu karena banjir itu. Kendaraan roda dua maupun roda empat kini tak perlu lagi melintasi masuk dalam tol.

Jalur sodetan pun sudah ditutup sejak Rabu (5/2/2014). "Sodetan jalan sejak kemarin sudah ditutup. Jadi, penyempitan jalan tol sudah tidak ada sejak jalur yang dikerjakan itu sudah dibuka normal," kata Wakil Kepala Kepolisian Sektor Pasar Minggu Ajun Komisaris Agus Prayitno kepada Kompas.com, Kamis pagi.

Petugas kepolisian sebelumnya membuka sodetan di dalam tol dan mengalihkan kendaraan untuk masuk lalu keluar kembali sekitar 300 meter di depannya. Upaya ini saat itu dinilai membantu mengurai kemacetan saat penutupan untuk perbaikan.

Adapun di lokasi pengerjaan kini para pekerja masih merapikan sisi kiri dan kanan jalan. Pekerja tengah memasang trotoar baru untuk pejalan kaki sebelum jembatan ataupun di depan Graha Simatupang.

Jembatan baru sepanjang 15,60 meter telah selesai dikerjakan dan memiliki tembok setinggi 1 meter di sisi kiri dan kanan jembatan. Jalan di atasnya pun sudah diaspal.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Danis H Sumadilaga sebelumnya menyatakan, penanganan juga dilakukan seperti meninggikan badan jalan setinggi satu meter untuk menghindari terjadinya limpasan aliran air, baik di sisi utara maupun sisi selatan.

Danis mengatakan, secara keseluruhan pekerjaan jalan akan selesai 11 Februari 2014 ini. Para pekerja tinggal merapikan tepian jalan dan memasang sejumlah rambu dan membersihkan bekas pengerjaan jalan. Proyek perbaikan jalan itu menelan biaya Rp 2,5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com