Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPT Transjakarta Keberatan 3 Busnya Disebut Meledak

Kompas.com - 06/03/2014, 17:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Transjakarta Pargaulan Butarbutar mengaku keberatan atas sejumlah pemberitaan di media masa yang menyebutkan bahwa bus transjakarta disebut meledak dan terbakar. Di Jelambar, Jakarta Barat, misalnya. Menurutnya, yang terjadi adalah adanya ketidakberesan di instalasi kelistrikan sehingga menimbulkan api.

Api tersebut mengakibatkan instalasi sekitar meleleh. Begitu disemprot oleh alat pemadam kebakaran, muncul asap tebal sehingga seolah-olah bus terbakar. "Ini harus diluruskan. Tidak ada bus transjakarta yang meledak. Apalagi sampai terbakar habis. Yang terjadi ya begitu kondisinya," ujarnya kepada Kompas.com pada Kamis (6/3/2014) siang.

Sementara, insiden pada bus transjakarta di Mampang, Jakarta Selatan, Pargaulan menjelaskan, ada baut yang kendur pada ban bus. Kondisi itu memicu percikan api lantaran adanya gesekan antara bagian dalam velg dengan serumbung roda. Namun, hal itu pun dapat langsung diatasi dengan menyemprotkan air.

Yang terakhir, yakni di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Kondisi yang terjadi adalah adanya kerusakan pada instalasi kelistrikan dan mengakibatkan suhu di dalam kabin bus meningkat. Akibatnya, sebuah tabung apar (alat pemadam kebakaran) di dalam kabin pun meledak sehingga menimbulkan asap tebal seperti seolah-olah terbakar.

"Jadi jangan buat masyarakat takut. Berita-berita semacam itu sedikit banyak memengaruhi jumlah penumpang bus kita tiap harinya. Meski, saya belum dapat datanya sih," ujar Pargaulan.

UPT Transjakarta mencatat, lanjut Pargaulan, sepanjang tahun 2011 hingga 2013, ada tujuh armada bus yang terbakar. Jika ditambah dengan tiga insiden bus transjakarta di tahun 2014, total, ada 10 bus Transjakarta yang mengalami insiden berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com