Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hafidt Melayat Ade Sara?

Kompas.com - 08/03/2014, 08:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Imam Al Hafitd (19), pembunuh Ade Sara Angelina Suroto (19) "berani" datang ke RSCM, tempat jenazah korbannya disemayamkan. Dia juga menuliskan ucapan duka cita di akun twitternya, @HafitdASO.

Kriminolog Univeristas Indonesia Bambang Widodo Umar menilai, pelaku datang ke tempat korban disemayamkan bukan untuk mencari alibi. Sebab, alibi dibuat pelaku kejahatan hanya pada saat kejadian, untuk menunjukan pelaku tidak pernah berada bersama korbannya.

"Kalau alibi, dia mencari momen lain seakan-akan dia tidak ada di momen itu," ujar Bambang, kepada Kompas.com, saat dihubungi, Sabtu (8/3/2014).

Menurut Bambang, Hafidt melayat ke rumah duka di RSCM karena hendak menunjukkan dirinya ikut bersimpati dan mengucapkan belasungkawa. Dengan begitu, tidak ada yang mencurigainya sebagai pelaku pembunuhan Ade Sara.

Bambang menilai, kasus kejahatan yang dilakukan pasangan kekasih Hafitd dan Assyifa terlalu terang dan mudah diketahui. Alibi mereka tidak ada karena modus mereka mudah ditelusuri.

Meski Hafitd dan Assyifa sudah merencanakan pembunuhan itu seminggu sebelumnya, Bambang berpandangan, perencanaan keduanya tidak matang.

"Karena dia menggunakan handphone, lalu mengajak korban ketemuan. Kalau orang berencana matang, dia tidak akan tunjukan komunikasi langsung. Sehingga orang tidak akan tahu, siapa orang terakhir yang bersama mereka. Jadi kalau menurut saya tidak rapih," ujar Bambang.

Sara yang merupakan mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM) ditemukan tak bernyawa di Tol Bintara, kilomter 41, Bekasi Timur, Jawa Barat, Rabu (5/3/2014). Pembunuh Ade Sara terungkap, yakni mantan kekasihnya, Ahmad Imam Al Hafitd (19), dan kekasihnya, Assyifa Ramadani (19).

Hafitd tertangkap saat melayat di rumah duka RSCM, sementara Assyifa di Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com