Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Capresnya Prabowo dan Ical, Wanda Hamidah Pilih Jokowi

Kompas.com - 17/03/2014, 10:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meski berharap Joko Widodo menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Wanda Hamidah mendukung pencapresan politisi PDI Perjuangan itu. Jika dibandingkan dengan Aburizal Bakrie atau Prabowo Subianto, dia lebih memilih Jokowi.

"Kita lihat dulu siapa (pesaing) capres lainnya. Kalau Prabowo, enggak deh. Apalagi Ical, enggak banget, deh. Kalau disandingkan dengan mereka, ya saya pilih Jokowi dong," kata Wanda saat ditemui Kompas.com di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Minggu (16/3/2014).

Bagaimana jika Jokowi bersaing dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa?

Wanda yang merupakan anggota Fraksi PAN di DPRD DKI Jakarta menyatakan, dia berpikir rasional dan realistis. Untuk dapat mengajukan Hatta sebagai calon presiden RI, paling tidak suara legislatif PAN mencapai 20 persen. Apabila angka tersebut tidak tercapai, kemungkinan besar Hatta akan maju sebagai calon wakil presiden.

Wanda pun tak menutup kemungkinan adanya koalisi antara PAN dan partai pemenang kursi legislatif. Anggota Komisi A (bidang pemerintahan) ini mengungkapkan, PAN memang tidak memplot Hatta menjadi calon presiden, tetapi sebagai calon wakil presiden. Dengan demikian, pencapresan Jokowi bukanlah sebuah ancaman di dalam internal PAN.

Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta lebih kurang 1,5 tahun, Jokowi telah melakukan banyak kebijakan signifikan. Bersama dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dia membangun "Jakarta Baru".

Meski dua permasalahan utama Jakarta, seperti macet dan banjir, belum terselesaikan, tetapi banyak kebijakan yang telah terealisasi. Misalnya, transparansi birokrasi, jaminan kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS), jaminan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP), penertiban pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang, dan komunikasi dengan para demonstran yang melakukan aksi ke Balaikota Jakarta.

"Sekarang itu, kinerja kepala dinas selalu merasa terawasi. Kalau dulu zaman Pak Foke (Fauzi Bowo) kan terlalu dimanja dan dilindungi PNS-PNS-nya. Zaman Pak Jokowi, jam 8 pagi sudah blusukan dan sidak, enggak basa-basi juga blusukan-nya," kata Wanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com