Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dukung Ahok Marahi Wiriyatmoko

Kompas.com - 29/03/2014, 17:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi tak mempermasalahkan wakilnya, Basuki Tjahja Purnama, alias Ahok yang memarahi pelaksana tugas (plt) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Wiriyatmoko. Menurutnya, Ahok marah untuk membuat perbaikan di Jakarta.

"Ya, enggak apa-apa toh. Memangnya kenapa? Kita kan ingin semua prosedur itu disederhanakan dan disimpelkan gitu lho. Kalau bisa digampangin, jangan disulit-sulitkan. Kita kan maunya seperti itu," ujar Jokowi di sela-sela kegiatan kampanye blusukannya di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014) siang.

Jokowi menjelaskan, saat ini kondisi Jakarta memang sedang mengalami kesulitan karena sedang kekurangan bus transjakarta. Bus yang sudah ada, menurutnya, tak mampu mengakomodasi kebutuhan seluruh warga. Dia berharap, dengan bus bantuan dari pihak swasta yang ada, maka solusi tersebut bisa terselesaikan.

"Bus ditunggu masyarakat, ini ada yang mau nyumbang bus. Berpikirnya simpel aja gitu. Masa ada orang mau nyumbang bus jadi kerugian negara gitu lho. Tapi memang aturan ini juga banyak yang ndak jelasnya," ujar dia.

Hingga saat ini, Jokowi mengaku belum mendapatkan informasi langsung dari Ahok mengenai kemarahanya itu. Namun, dia mengaku telah mengetahuinya dari pemberitaan media massa. Bahkan, ia mengetahui rencana Ahok untuk memecat Wiriyatmoko jika dirinya menjadi Gubernur Jakarta.

"Tapi Pak Wagub belum sampaikan ke saya mengenai rekomendasi untuk memecat Moko," pungkas Jokowi.

Sebelumnya, Ahok mengaku kecewa dengan sikap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Wiriyatmoko yang kembali menghambat birokrasi sumbangan bus oleh perusahaan swasta. Menurut dia, seharusnya jika ada perusahaan yang menyumbang bus, sumbangan tersebut langsung diterima tanpa dikenakan birokrasi yang berbelit. Bahkan, jika Basuki menjadi gubernur DKI Jakarta, dia mengancam akan memecat Wiriyatmoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com