Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Deret di Jakarta Utara Laris Manis

Kompas.com - 04/04/2014, 11:18 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Sudin Perumahan Jakarta Utara Ali Fatah mengatakan, saat ini, permintaan terhadap pembenahan kampung deret semakin meningkat. Bahkan permintaan kampung deret sudah melebihi alokasi tahun 2014.

"Tahun ini kami diserbu banyak permintaan, bahkan sekitar 500 permohonan sudah pasti tidak bisa kami terima. Selain karena melebihi alokasi 2014 sebanyak 1,770 KK, mereka juga tidak bisa memenuhi persyaratan," kata Ali Fatah saat dihubungi, Jumat (6/6/2014).

Ia mengatakan, permintaan saat ini sangat meningkat tajam. Padahal, awalnya, program tersebut sempat ditolak. Sekarang, justru banyak yang mengajukan.

Adapun pelaksanaan program kampung deret 2014 akan dimulai pertengahan tahun ini. Diperkirakan, dalam tiga bulan, pengerjaan program meliputi perbaikan rumah dan penataan lingkungan sudah rampung sepenuhnya. Pembangunan rencananya dimulai Juni 2014, sekitar akhir Agustus sudah selesai. Sampai saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi pastikan penerima benar-benar sesuai target.

“Kalau tak sesuai tidak menutup kemungkinan penerima berubah,” ujarnya.

Lokasi Kampung Deret di Jakarta Utara, tahun 2014 rencananya akan menyelesaikan 104 rumah di RW 01, 116 unit di RW 07 serta 288 unit di RW 08, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan. Sebanyak 66 unit di RW 02 dan 294 rumah di RW 13 Kelurahan Pademanganbarat, Pademangan. Kecamatan Koja, ada dua RW yang akan ditata, yakni RW 01 Kelurahan Rawabadak Selatan 57 unit dan RW 13 Kelurahan Tuguutara, 70 unit.

Kemudian di Kecamatan Tanjung Priok RW 08 Kelurahan Papanggo 160 unit, RW 12 Kelurahan Warakas, 71 rumah, RW 15, Tanjungpriok 12 unit. Sedangkan di Kecamatan Cilincing, berlokasi di RW 04 Kelurahan Kalibaru, 303 unit, RW 05 Kelurahan Kalibaru, 79 unit, RW 04 Kelurahan Cilincing, 70 unit dan di RW 04 Kelurahan Semperbarat, Kecamatan Cilincing sebanyak 80 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com