Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Basuki Jadi DKI 1, Ini Kata Haji Lulung

Kompas.com - 11/04/2014, 19:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama semakin sering disebut bakal menjadi orang nomor 1 di Ibu Kota setelah Gubernur Joko Widodo diusung menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menyatakan akan menghargai keputusan tersebut. Alasannya, terpilihnya pasangan Jokowi-Basuki sudah sesuai konstitusi dan merupakan rakyat Jakarta.

"Ya, kita harus menghargai segala keputusannya. Ke depannya, norma dan etika pemerintah daerah tetap harus dijaga," kata pria yang akrab disapa Lulung itu, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Beberapa waktu lalu, Lulung dan Basuki sempat beradu argumen terkait penertiban pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Basuki menyebut ada oknum DPRD DKI yang "bermain" dalam keberadaan PKL Tanah Abang.

Merespons pernyataan itu, Lulung meminta Basuki untuk memeriksakan kesehatan jiwanya. Bahkan, beberapa waktu kemudian, sekelompok pendukung Lulung menyambangi Balaikota untuk bertemu dengan Basuki dan memintanya memohon maaf kepada politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Oleh karena itu, kini dia mengimbau, Basuki memiliki sikap negarawan yang mau menerima kritik. "Siapa pun yang jadi gubernur, jangan jadi pemimpin yang panas kalau dikritik," kata Lulung.

Seorang pemimpin, lanjut dia, harus dapat menerima semua masukan dan kritikan. Baik itu dari warga, anggota legislatif, pengamat, maupun pihak lainnya. Sebab, anggota legislatif, lanjutnya, merupakan lidah penyambung masyarakat dengan pimpinannya.

Menurut Lulung, hingga kini, tak sedikit pemimpin yang belum sadar bahwa ia dipilih dan dipercaya masyarakat. Ketika diberi masukan dan kritik oleh masyarakat yang memercayainya, sang pemimpin itu langsung gusar dan tidak menerima kritik tersebut. Padahal, sebuah kritik dapat menjadi hal yang baik jika diterima dengan akal sehat yang baik.

"Kritik-kritik yang misalnya datang dari saya itu juga kritik membangun, bukan menjatuhkan. Insya Allah kalau Pak Ahok jadi gubernur, kita akan selalu mengawal dan jagain Jakarta terus," ujar Lulung.

Sekadar informasi, apabila Jokowi berhasil menjadi presiden, otomatis Basuki yang akan menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, wakil kepala daerah menggantikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya, apabila kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya selama enam bulan secara terus-menerus dalam masa jabatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com