Menurut seorang petugas di Sekretariat DPRD DKI, tidak satupun anggota DPRD DKI asal partai berlambang Mercy ini terlihat di lantai 7, tempat Fraksi Demokrat berkantor. "Hari Kamis (10/4) dan Jumat (11/4) enggak ada yang ngantor lagi, mereka pada stres kali, takut nggak kepilih lagi he... he... he...," ujar seorang PNS di Sekertariat DPRD DKI yang enggan disebutkan namanya.
Berdasarkan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Partai Demokrat di DKI Jakarta hanya meraih 7,36 persen suara atau hanya mendapat delapan kursi untuk periode 2014-2019. Melorotnya jumlah kursi Demokrat di Kebon Sirih (DPRD DKI) membuat para politisi petahana atau incumbent pusing. Mereka terancam bakal tidak terpilih lagi untuk periode lima tahun mendatang.
Jika perolehan suara Demokrat hanya 7,36 persen, diperkirakan partai ini hanya mampu menempatkan wakilnya di DPRD delapan kursi. Dengan demikian, sekitar 24 orang dari 32 orang anggota DPRD petahana akan tergusur dari Kebon Sirih.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi Ramli tidak menjawab telepon saat dihubungi Warta Kota, Minggu (13/4). Selain itu. sejumlah anggota DPRD DKI dari Demokrat lainnya juga tidak bisa dihubungi, kemarin. Di antaranya M Firmansyah, Ditian Corissa, Taufiqurrahman, Santoso, Sandy, Nur Afni, dan Ahmad Nawawi.
Bantah stres
Kabar stresnya para caleg Demokrat di DKI dibantah Achmad Husin Alaydrus, anggota Komisi C DPRD DKI. "Tidak ada yang stress, kita semua menunggu perhitungan resmi KPU," ujar pria yang biasa disapa Habib ini.
Menurutnya, berdasarkan hasil hitung cepat, memang suara Demokrat anjlok, tidak terkecuali di DKI Jakarta. Namun dia enggan berkomentar mengenai berapa angka dan kursi yang diperoleh Demokrat di DKI.
Apakah dirinya masuk kernbali ke kursi DPRD DKI tahun ini? Alaydrus hanya menjawab, "Insya Allah, kita tunggu perhitungan resmi KPU," ujar pria yang sudah menjabat anggota DPRD dua periode ini.
Anggota DPRD DKI dari Demokrat lainnya, Aliman Aat mengaku para caleg Demokrat tidak maksimal turun ke bawah untuk mendulang suara pemilih. "Saya kan tidak nyaleg lagi. Saya mau beri kesempatan kepada yang muda-muda. Ternyata yang muda-muda tidak bisa meyakinkan masyarakat pemilih. Mungkin mereka tidak turun maksimal menemui konstituennya," ujar Aliman.
Anggota Komisi D DPRD DKI ini menjelaskan, kepercayaan masyarakat seharusnya bisa dibangun oleh para caleg Demokrat karena banyak keberhasilan pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat selama pemerintahan Presiden SBY. Aliman menegaskan, dirinya akan tetap bekerja sebagai anggota DPRD hingga akhir masa jabatan 2014 ini. (sab)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.