Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud M Nuh Diprotes Peserta UN di "Twitter"

Kompas.com - 17/04/2014, 08:09 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ujian Nasional untuk tingkat SMA dan sederajat yang baru saja selesai kemarin menuai banyak keluhan dari pesertanya. Mereka merasa menjadi kelinci percobaan akan ketentuan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk UN 2014.

Para peserta UN yang melek Twitter mengeluarkan unek-uneknya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh lewat akun Twitter @Mohammad_Nuh_. Siswa kelas 3 yang baru saja melaksanakan UN merasa menjadi kelinci percobaan karena beberapa hal. Hal ini karena saat mereka kelas 6 SD, mereka menjadi angkatan pertama yang melaksanakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).

UASBN merupakan jenis ujian yang ada sebelum UN dan diselenggarakan pertama kali pada tahun 2008. Kemudian saat mereka kelas 3 SMP, mereka kembali menjadi angkatan pertama yang melaksanakan Ujian Nasional dengan lima paket soal.

Tahun sebelumnya UN hanya memberikan dua paket soal. Terakhir, saat mereka sudah duduk di kelas 3 SMA, mereka kembali menjadi angkatan pertama yang melaksanakan UN dengan soal berstandar internasional. Selain itu, Menteri Pendidikan Mohammad Nuh baru memberi tahu tentang soal berstandar internasional pada hari pertama UN.

SD kami UN pertama kali, SMP kami UN dgn 5 pkt, SMA kami UN dgn 20 pkt standar internasional. Kita bukan kelinci percobaan pak!! @Mohammad_Nuh_, tulis pemilik akun Twitter @dewaagung_.

Bukan ngeluh pak, kita usaha sih tetap usaha tapi bapak harusnya mikir juga gak semua anak punya otak olimpiade matematika @Mohammad_Nuh_, tulis akun Twitter @uyasuur.

Trims pak sll menjadikn tahun saya menjadi kelinci percobaan. Soal UNnya sangat melenceng dari skl&tryout2 :) @Mohammad_Nuh_ @Kemendikbud_RI, tutur Natasya Putri Dewi lewat Twitter @tasyawidik.

Selamat pak @Mohammad_Nuh_ UN udah kelar, Cuma berharap jangan sampe keulang lagi, system pendidikan masih tradisional eeh UNnya internasional, ujar Desti Laili lewat akun Twitter @relatsani_yoo.

Mendapat mention dari siswa peserta UN tahun ini membuat Mohammad Nuh akhirnya angkat bicara. Melalui akun Twitternya juga, dirinya mencoba menjawab berbagai keluhan para siswa melalui tagar #UN2014

1. Adik2 yg ikut #UN2014, terima kasih atas respons tentang tingkat kesulitan soal.
2. Jika ada soal yang dirasa sulit, hal itu wajar karena selalu ada soal baru dalam setiap ujian. Ini salah 1 esensi ujian. #UN2014

3. Di tahun-tahun sebelumnya juga selalu ada siswa/I yg merasa kesulitan karena mendapat soal yg baru #UN2014
4. Soal baru adalah soal yg blm pernah adik-adik temui ditemukan dalam soal-soal latihan. #UN2014
5. Kami yakin soal baru tersebut dpt dikerjakan dg benar o/ adik2 yg sudah belajar tekun, meski dirasa sulit #UN2014

Sebelumnya, Mohammad Nuh mengumumkan soal Ujian Nasional 2014 memiliki perbedaan dengan soal pada tahun sebelumnya. Soal UN 2014 menggunakan metode TIMSS (Trends in Internasional Mathematics and Science Study) dan PISA (Programme for International Student Assesment). Metode tersebut merupakan metode untuk mengukur kemampuan pengetahuan standar internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com