Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Ikut Paripurna, Anggota DPRD Pilih ke Hotel Borobudur

Kompas.com - 23/04/2014, 15:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta mengatakan, anggota DPRD, yang tidak hadir pada rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap pidato Gubernur DKI Jakarta dalam rangka penyampaian rancangan peraturan daerah (raperda), sedang berkumpul di Hotel Borobudur. Ini sebab, di sana, sedang berlangsung rekapitulasi suara oleh KPUD DKI Jakarta.

"Di sana (Hotel Borobudur) kan lagi penghitungan. Jadi mereka pada ke sana," kata Boy seusai rapat tersebut. Menurut Boy, para wakil rakyat yang lebih memilih tidak hadir dalam rapat karena mereka masih merasa khawatir tidak terpilih.

"Mereka ngeri-ngeri khawatir," ucap putra mantan gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memaklumi ketidakhadiran tersebut. Menurutnya, kejadian tersebut sudah sering dilakukan oleh para anggota parlemen di mana pun dan di tingkat apa pun.

"Ya, biasalah anggota dewan. Tapi ini kan rapatnya memang cuma penyampaian pandangan, jadi tidak harus mencapai 2/3," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.

Sebelumnya diberitakan, sidang paripurna DPRD DKI Jakarta mengenai penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap pidato Gubernur DKI Jakarta dalam rangka penyampaian raperda hanya dihadiri 18 anggota DPRD dari total 92 orang anggota DPRD DKI. Tak hanya anggota, dari empat orang jajaran pimpinan dewan (satu ketua dan tiga wakil), hanya Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Boy Sadikin yang tampak hadir.

Tidak terlihat Ketua DPRD dari Fraksi Partai Demokrat Ferrial Sofyan, beserta dua wakil lainnya, yakni Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PKS Triwisaksana, dan Wakil Ketua DPRD dari PPP Abraham Lunggana.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak hadir dalam sidang tersebut karena sedang melakukan kunjungan ke Lampung. Posisinya digantikan oleh Basuki. Turut hadir pula jajaran Muspida dan SKPD di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com