Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papan Reklame Roboh, Dinas P2B DKI Tolak Tanggung Jawab

Kompas.com - 23/04/2014, 18:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta menolak bertanggung jawab atas kejadian robohnya papan reklame di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Selasa (22/4/2014).

Menurut Kepala Dinas P2B DKI I Putu Ngurah Indiana, semua papan reklame di Jakarta telah memiliki dasar perhitungan yang kuat. Perhitungan tersebut, kata Putu, dapat dilihat dari tinggi papan, diameter, dan konstruksi yang dipakai. Putu mengatakan, kalaupun ada "permainan" dalam pembuatan papan reklame, maka itu bukan dari pihak Dinas P2B.

"Memang kalau dari awal dia membangun memang harus mengikuti aturan. Nah, pada saat pembangunan, bisa terjadi permainan, karena pemilik reklame kan melimpahkan pembangunan ke kontraktor," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Menurut Putu, reklame yang roboh di Slipi tersebut memiliki izin pada 2009. Saat ini sedang dilakukan proses perpanjangan izin di Dinas P2B. Putu menjelaskan, perpanjangan izin papan reklame dilakukan maksimum setiap empat tahun sekali.

Setelah itu, akan dilakukan audit. Jika pada proses audit hasilnya tidak memenuhi syarat, maka papan reklame itu bisa saja dibongkar.

"Dinas P2B hanya melihat laporan audit konstruksi masuk akal atau tidak. Kami hanya melihat sepintas, jika masuk akal akan diterima sesuai dengan aturan. Dimanipulasi apa tidak laporannya itu tanggung jawab konsultan," jelas Putu.

Seperti diberitakan, sebuah papan reklame berukuran besar yang terletak di Jalan S Parman, Jakarta Barat, roboh pada Selasa (22/4/2014) sore.

Peristiwa itu terjadi saat Jakarta dilanda hujan deras disertai angin kencang. Akibatnya, sejumlah pengguna kendaraan yang kebetulan melintas harus tertimpa papan reklame yang terletak di depan Wisma BCA itu.

Kejadian tersebut juga menyebabkan arus lalu lintas dari arah Grogol menuju Slipi tersendat. Hanya jalur transjakarta yang bisa dilintasi pengendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com