Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Jokowi Bagi Korban Kebakaran Pasar Senen

Kompas.com - 26/04/2014, 18:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkomitmen membantu pedagang korban kebakaran di Blok III, Pasar Senen, Jakarta Pusat. Ia meminta kepada PD Pasar Jaya untuk mempercepat pembangunan tempat penampungan dan menghapus biaya operasional kios bagi para pedagang tersebut.

"Ini yang penting, secepatnya pasar darurat dibangun," ujarnya saat blusukan ke lokasi kebakaran itu, Sabtu (26/4/2014).

Jokowi memberikan waktu satu minggu kepada PD Pasar Jaya untuk membangun lapak sementara di halaman Blok III Pasar Senen. Seiring dengan itu, Jokowi juga memberikan waktu dua bulan kepada PD Pasar Jaya untuk menyiapkan penampungan sementara di Blok V. Jika Blok V sudah jadi, pedagang yang jualan di pelataran Blok III akan dipindah ke sana.

"Yang penting para pedagang bisa berjualan, meskipun berjualan di pasar darurat," ujar Jokowi.

Di Blok V, kata Jokowi, akan dibangun sebanyak 1.400 kios sementara untuk 1.900 pedagang. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dengan jumlah kios yang dilalap oleh kebakaran, yakni 3.096. Pasalnya, satu pedagang bisa memiliki banyak kios. Jokowi juga memastikan pemindahan sementara tidak bakalan menyebabkan jumlah pedagang di pasar tersebut membengkak.

Selain itu, Jokowi meminta PD Pasar Jaya untuk membebaskan biaya retribusi bagi pedagang selama berada di penampungan. Pernyataan Jokowi tersebut mendapatkan sambutan meriah dari para pedagang di sekitarnya.

Sebelumnya diberitakan, Blok III Pasar Senen, dilalap si jago merah, Jumat dini hari. Data PD Pasar Jaya menyebutkan, kebakaran itu melanda sebagian lantai satu, lantai dua dan lantai tiga. Sekitar 3.096 kios menjadi korban kebakaran. Jumlah tersebut terdiri dari 640 kios, 1.577 counter, 392 los dan 503 los pakaian. Tak ada korban jiwa di dalam kebakaran yang belum diketahui penyebabnya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com