Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Citra Negatif, Buruh Rayakan May Day dengan Baksos

Kompas.com - 01/05/2014, 13:40 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Ribuan buruh di Kota Bekasi turut merayakan Hari Buruh Internasional hari ini. Berbeda dengan aksi buruh biasanya, buruh yang berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) merayakan Hari Buruh dengan bakti sosial dan donor darah.

"Menurut kami, May Day tidak harus selalu demonstrasi. Kali ini kita fokus dalam berkoalisi dengan masyarakat," ujar Ketua DPC KSPSI R Abdullah di kantor KSPSI, Kamis (1/5/2014).

Menurut Abdullah, pemaknaan Hari Buruh tidak selalu dengan melakukan demonstrasi. Buruh yang tergabung dalam KSPSI ini beranggapan perjuangan yang dilakukan buruh bukan hanya untuk buruh saja, melainkan juga untuk masyarakat umum.

Abdullah tidak ingin buruh mendapat label negatif dari masyarakat karena melakukan aksi demonstrasi yang menurutnya mengganggu ketertiban. Menurut dia, kegiatan ini untuk mengangkat harkat dan martabat buruh dengan cara berkoalisi dengan masyarakat.

Aksi yang dilakukan buruh KSPSI antara lain aksi menanam pohon mangrove di kawasan Muara gembong yang akan dilakukan esok hari.

Hari ini, KSPSI melakukan bakti sosial untuk anak yatim dan aksi donor darah. Aksi donor darah ini diikuti oleh masyarakat umum, buruh, dan juga polisi.

"Darah sama dengan nyawa bagi buruh. Ini juga sebagai simbol bahwa buruh rela berkorban nyawa demi masyarakat," ujar Abdullah.

Walau begitu, buruh KSPSI tetap menyampaikan tuntutan berkaitan dengan Hari Buruh. Aspirasi tersebut, menurut dia, tidak dilakukan dengan cara orasi, tetapi dikirim secara tertulis kepada pihak terkait. Secara keseluruhan, mereka menolak upak murah, menuntut untuk menghapus sistem outsourcing, dan memperbaiki pelayanan BPJS kesehatan.

Salah satu buruh yang mengikuti kegiatan hari ini, Roni, mengatakan setuju dengan perayaan Hari Buruh dengan cara baksos dan donor darah. Menurut dia, hal ini lebih berguna daripada aksi demontrasi.

"Demo enggak perlulah. Dua-duanya sama-sama rugi. Kita rugi, perusahaan rugi. Kita pakai cara damai saja, yang penting aspirasi tersampaikan," ujar Roni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com