Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Kebakaran, Warga Tambora Lakukan Simulasi Pemadaman Api

Kompas.com - 25/05/2014, 15:23 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 150 orang warga RW 04 dan 05 Kelurahan Krendang Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, melakukan simulasi pencegahan kebakaran bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta.

Kegiatan tersebut juga didukung oleh Sumbangsih Sosial Djarum Foundation sebagai sponsor utama gerakan tersebut.

"Selain simulasi, kami juga lakukan sosialisasi dan edukasi bagaimana cara peran serta warga mencegah bahaya kebakaran dan arus pendek yang banyak terjadi di wilayah rawan seperti di sini (Tambora)," ujar Program Manajer Sumbangsih Sosial Djarum Foundation (SSDF), Budi Darmawan, Minggu (25/5/2014).

Adapun sosialisasi tersebut merupakan bentuk program CSR perusahaan. Budi mengatakan, pihaknya telah memberikan sosialisasi yang serupa pada tahun 2013 lalu. Tercatat sebanyak 15 RW dari lima kelurahan dengan jumlah anggota warga sebanyak 1.650 orang antusias dan sigap terhadap pencegahan kebakaran di wilayah masing-masing.

Ia menambahkan bahwa pihak SSDF telah memberikan sumbangan dalam bentuk perlengkapan keselamatan, seperti alat pemadam api ringan (APAR) sebanyak 25 buah, 25 selimut tahan panas, dan 2 alat pemadam api berat untuk masing-masing di kedua RW yaitu 04 dan 05, Kelurahan Krendang, Tambora, Jakarta Barat.

"Memang di kawasan Tambora sejak Desember 2013 ini tercatat sejumlah 42 kasus kebakaran terjadi. Tapi yang bikin kita bangga itu peran warga yang sudah mulai aktif. Hal ini dibuktikan dari 42 kebakaran yang terjadi, sudah 28 dipadamkan warga, nah sisanya 14 dari kami," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Subejo.

Sementara itu, Roy (30), warga RW 04, mengatakan, senang dengan adanya sosialisasi pencegahan kebakaran, pasalnya wilayah Tambora masih menjadi kawasan terpadat dan rawan kebakaran.

Selain itu, Hesti (36) mengaku mendapat pengetahuan mengenai cara antisipasi dini jika terjadi kebakaran awal. "Saya mah sebelumnya enggak ngerti beginian, tapi nyoba belajar-belajar gimana cara madamin api dibantu petugas, jadinya tahu lah," katanya seraya tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com