Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI Benarkan Perusahaan Luhut Pandjaitan Ikut Tender ERP

Kompas.com - 01/06/2014, 09:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar membenarkan bahwa perusahaan milik Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan, PT Toba Sejahtra, mengikuti uji coba sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Menurut dia, PT Toba Sejahtra merupakan salah satu perusahaan lokal yang berminat mengikuti tender ERP.

"Ya, mereka (PT Toba Sejahtra) ikut uji coba (ERP)," kata Akbar saat dihubungi wartawan, Minggu (1/6/2014) di Jakarta.

Mantan Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta itu tidak menjelaskan secara detail tentang keikutsertaan PT Toba Sejahtra dalam uji coba ERP. Hanya saja, dalam melaksanakan uji coba ini, PT Toba Sejahtra tidak sendiri. Perusahaan yang berdiri tahun 2004 itu bekerja sama dengan perusahaan asal Swedia, Kapsch, dan perusahaan telekomunikasi, Alita.

Akbar membantah keterlibatan perusahaan tersebut karena faktor kedekatan Luhut dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang menjadi calon presiden PDI Perjuangan. "Semua perusahaan, tanpa terkecuali, yang berminat mengikuti ERP harus mengikuti beauty contest terlebih dahulu. Pemenangnya, perusahaan yang melengkapi seluruh dokumen persyaratan," kata Akbar.

Ia menjelaskan, setidaknya ada enam perusahaan asing yang berminat melakukan uji coba penerapan ERP. Selain Kapsch, ada IBM (Amerika Serikat), Mitsubishi (Jepang), dan Q-Free (Norwegia). Minimnya perusahaan lokal yang berniat menjalankan sistem ERP karena teknologi ERP hanya ada di luar negeri.

Proyek ERP ini tidak dianggarkan dalam APBD DKI 2014 sehingga tidak diusulkan ke dalam Unit Layanan Pengadaan barang dan jasa (ULP) DKI. Karena itu, Dishub DKI menargetkan lelang tender selesai tahun ini.

Kapsch mulai melakukan pengerjaan penggalian utilitas pada Rabu (28/5/2014). Penggalian itu dikerjakan di depan kantor Bank Panin, samping Ratu Plaza, Jakarta Pusat. Dalam pelaksanaan uji coba itu, Pemprov DKI sama sekali tidak menggunakan APBD. Seluruhnya menggunakan biaya swasta.

Uji coba akan dilaksanakan sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin. Adapun gerbang masuknya akan dimulai dari depan Ratu Plaza. Pada tahap pertama, swasta akan menggali utilitas untuk memasang gate (gerbang) sensor on board unit (OBU). Rencananya, uji coba pelaksanaan ERP akan dilakukan pada Juli 2014.

Uji coba penerapan ERP itu dilakukan melalui cara memberikan alat OBU kepada 30-50 unit mobil secara acak. Adapun mobil yang dipilih adalah mobil yang penggunanya sering beraktivitas di Jalan Sudirman dan Thamrin. Kendaraan yang tidak memiliki OBU akan ditilang secara elektronik jika nekat melewati jalur ERP. Selain di Jalan Thamrin dan Sudirman, ERP rencananya juga akan diterapkan di jalan protokol lain, seperti Jalan HR Rasuna Said dan Gatot Subroto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com