Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Surat "Nyempil" Jokowi di Twitter Malah Di-"bully"

Kompas.com - 11/06/2014, 07:59 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Berita mengenai kertas di balik jas calon presiden (capres) Joko Widodo saat pentas debat capres pada Senin (9/6/2014) malam diklarifikasi Eep Saefulloh, anggota tim sukses Jokowi-JK, melalui akun Twitter-nya, @EepSFatah. Namun, responsnya malah negatif.

Adapun salah satu poin klarifikasi Eep yang memancing adalah: "7. Ketika soal #KertasItu diributkan, @smalakiano langsung mberitahu kami: "Itu doa Nabi Musa yg dititipkan Ibunda Pak @jokowi_do2!"

Selang beberapa menit, komentar pun mengalir deras. Salah satunya dilontarkan melalui akun Iman Sudarman, "Segede itu kertasnya? Anak kecil juga hafal banget doa itu, harusnya yg mirip nabi jauh lebih hafal gak pake bawa contekan doa. "

"Kertasnya doa itu kecil..kertas yang nongol di jas itu lipatan kertas besar....***upppss, capek deh...," tulis @TPiarra.

Melihat begitu banyak komentar yang menyangsikan kebenaran klarifikasi tersebut, Eep menuliskan, "Tweeps, ada banyak hal lain lebih besar & penting yang mesti kita urus & kerjakan drpd ngomongin #KertasItu. Yuk, move on! :)."

Sebelumnya diberitakan, penonton debat capres-cawapres, Senin (9/6/2014) malam, penasaran dengan secarik kertas yang terlihat terselip di lipatan jas calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo. Wartawan menanyakan soal kertas tersebut pada kesempatan pertama bertemu Jokowi seusai debat.

Jokowi memberikan senyum sebagai jawaban pertama. Lalu, dia mengatakan, "Ini bukan contekan, ini surat doa dari ibu saya."

Adapun berdasarkan potret yang didapat dari sekejap kesempatan yang diberikan Jokowi, tulisan tangan di atas kertas itu merupakan doa memudahkan lisan untuk mendebat pernyataan lawan. Bunyi tulisan itu adalah "Rabbis rahlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqahu qaulii."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com