Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Tabrakan Beruntun, Pengemudi Transjakarta Terancam Dipecat

Kompas.com - 16/06/2014, 14:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Mohammad Akbar menyatakan bakal memberi sanksi kepada pengemudi transjakarta jika terbukti lalai. Sebab, pengemudi tersebut menjadi penyebab terjadinya tabrakan beruntun di Koridor I (Blok M-Kota) yang melibatkan dua bus kopaja AC dan transjakarta gandeng.

"Tentunya akan ada sanksi jika hasil kajiannya terbukti bersalah. Bisa sampai diberhentikan," kata Akbar, di Balaikota Jakarta, Senin (16/6/2014).

Ia pun melihat kecelakaan ini akibat human error atau keteledoran pengemudi. Meski demikian, mantan Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta itu tak mau gegabah untuk memberikan sanksi. Sebab, dia belum mendapat laporan detail kronologi kecelakaan beruntun tersebut.

"Saya baru dapat info ada tabrakan, detailnya belum tahu," ucap Akbar.

Pada kesempatan berbeda, Kasatlantas Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sakat mengatakan, pengemudi bus transjakarta yang berada di antrean paling belakang tidak memperhatikan jarak. Padahal, saat itu, tiga kendaraan yang sudah sampai dekat halte Monas, yaitu satu bus transjakarta dan dua bus kopaja, sudah mengantre.

"Jadi bus transjakarta yang paling belakang itu melaju sedikit kencang tanpa memperhatikan jarak antarbus. Padahal, pengemudi bus itu sudah melihat ada tiga bus yang sedang mengantre di Halte Monas," kata Sakat.

Tabrakan beruntun antara dua unit transjakarta Koridor I (Blok M-Kota) dan dua unit kopaja AC di Halte Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, terjadi sekitar pukul 07.55 WIB. Kecelakaan itu melibatkan dua bus transjakarta gandeng berpelat nomor B 7562 TGA dan B 7501 TAG serta dua bus kopaja AC berpelat nomor B 7611 DG dan B 7700 YR.

Akibat peristiwa tersebut, lima penumpang kopaja AC mengalami luka-luka. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Transjakarta itu kemudian dibawa ke pul Damri di Pesing, Jakarta Barat, dan kopaja AC dibawa ke pul Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com