Polisi masih menunggu hasil otopsi untuk menyimpulkan penyebab kematian dua pekerja bangunan tersebut. Kepala Kepolisan Sektor Pulogadung Komisaris Muhammad Nasir mengatakan, saat ini petugas tengah menunggu persetujuan pihak keluarga Parwi (29) dan Abdul Rofik (23), korban tewas dalam kejadian ini, untuk melakukan otopsi.
"Untuk mencari penyebab kematian para korban, kami sedang menunggu persetujuan keluarga," kata Nasir, Selasa (8/7/2014). Sejauh ini, penyidik belum dapat menyimpulkan penyebab kematian dua pekerja bangunan tersebut.
Pesta miras itu juga menyebabkan dua pekerja lainnya, Ahmad Nurohim dan Lukman Nurizal (19), kritis dan dirawat di RS Islam, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. "Kami belum dapat memastikan kematian korban terkait dengan alkohol itu," ujar Nasir.
Barang bukti empat botol bekas minuman keras yang dikonsumsi merek Bir Bintang, Guinness, dan Vodka Mix Max, serta satu jeriken kecil yang diduga bekas wadah alkohol diamankan petugas.
Barang bukti tersebut diamankan untuk pengembangan penyelidikan. "Setelah mengamankan barang bukti, kami masih mengembangkan kasus ini. Dari botol ini memang masih tersengat bau alkohol," ujar Nasir.
Dua pekerja bangunan itu tewas setelah berpesta bersama dengan beberapa rekannya di lantai dua bangunan, Minggu (6/7/2014). Dua hari berselang atau tepatnya Selasa dini hari, pasca-pesta miras tersebut, empat pekerja mengalami gejala muntah dan juga tak sadarkan diri. Para korban sempat dibantu dibawa ke puskesmas terdekat sebelum dirujuk ke RS Islam, Cempaka Putih. Malangnya, dua korban kemudian dinyatakan meninggal dunia dalam kejadian itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.