Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Jalan Sekitar JORR W2

Kompas.com - 23/07/2014, 23:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati Jakarta Outer Ring Road West 2 diminta membenahi dan menata jaringan jalan yang terhubung ke jalan tol lingkar luar itu. Penataan jaringan jalan diperlukan karena kekacauan lalu lintas mulai terjadi di kawasan sekitar tol dan di pintu-pintu tol.

Ahli transportasi Universitas Indonesia, Ellen SW Tangkudung, Selasa (22/7), mengatakan, jaringan jalan yang langsung terhubung dengan jalan tol seharusnya jaringan jalan yang termasuk kelas jalan arteri primer. Jika jalan tol langsung terhubung dengan jalan arteri sekunder, bahkan permukiman, tentu akan berdampak pada terjadinya kekacauan lalu lintas.

Pendapat Ellen beralasan karena saat ini saja di sekitar Pintu Tol Ciledug, lalu lintas di Jalan Ciledug Raya terganggu. Di pintu tol ini, jalan tol yang lebar dan lapang tiba-tiba bertemu dengan Jalan Ciledug Raya yang sempit dan nyaris selalu padat.

Selain itu, pintu tol ini juga bermuara ke Jalan M Saidi Raya yang menghubungkan ke kawasan Bintaro. Jalan M Saidi Raya ini selebar sekitar 8-10 meter saja dan membelah permukiman serta kompleks-kompleks perumahan yang cukup padat.

Dari arah Ciledug Raya harus menembus jalan berkelok di bawah kolong tol untuk menuju Saidi Raya. Tukang-tukang ojek sudah mulai mangkal di kolong tol pada malam hari. Fasilitas penerangan pun kurang memadai.

Pada pagi dan sore hari kemarin, warga Bintaro kerepotan setelah Pintu Tol Bintaro Viaduct di Sektor 3 resmi ditutup. Pelanggan tol yang hendak berangkat dan pulang kerja terjebak kemacetan di jalan utama Bintaro Sektor 2-9 perumahan itu.

”Macet karena antre di pintu tol yang biasanya cuma 20 menit, tadi pagi, jadi 1,5 jam. Karena biasanya di Viaduct, sekarang harus dari pintu tol di Sektor 9,” kata Risna, warga Bintaro.

Warga setempat juga merasa dirugikan karena harus membayar lebih banyak dari biasanya. Dari Pintu Tol Pondok Aren dan keluar di Veteran saja, pengguna tol harus membayar Rp 11.000 per mobil. Biasanya, hanya bayar Rp 7.000 per mobil.

Sementara dari arah Serpong kemudian keluar di Pintu Tol Veteran, biaya yang harus dibayar pengguna sebesar Rp 16.000 per mobil. Biasanya, hanya Rp 12.000-Rp 14.000 per mobil.

Dampak dari pengoperasian tol lingkar luar membuat akses Pintu Keluar Tol Bintaro, Gerbang Tol Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Selasa pagi, macet. Hal ini mengundang protes warga pengguna rute tol tersebut.

Sementara itu, warga yang tinggal dan sering menuju Sektor 1-3 Bintaro keberatan atas penutupan Pintu Tol Viaduct. ”Dengan penutupan pintu keluar ini, kalau mau ke Sektor 1-3, kami harus keluar di Sektor 7 Bintaro dulu. Jaraknya sekitar 6 kilometer. Lumayan cukup jauh mutarnya,” kata Tora (48), karyawan swasta di Sektor 3.

Selain harus memutar jauh, Tora yang warga Pasar Jumat, Jakarta Selatan, mengatakan, ia harus melintasi Sektor 5 untuk sampai Bintaro Plaza.

Tidak utuh

Ellen melihat kekacauan di Bintaro setelah penutupan Pintu Tol Viaduct karena selama ini masyarakat setempat sudah merasa fasilitas tol itu bagian dari kompleks perumahannya.

”Ini akibat pembangunan jaringan jalan, termasuk tol, yang tidak utuh. Dibiarkan lama terpotong-potong. Pintu tol sementara yang dioperasikan di Viaduct telanjur dianggap bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat,” kata Ellen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Megapolitan
Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Bawaslu DKI Mulai Rekrut Anggota Panwascam untuk Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Menggantungkan Hidup dari Recehan Pengunjung Minimarket...

Megapolitan
Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Membaca Kans Ahok Maju Pilkada 2024 hingga Dianggap Patut Diperhitungkan Lawan

Megapolitan
PDI-P Usung Sekda Supian Suri Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

PDI-P Usung Sekda Supian Suri Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Antisipasi Kebakaran Meluas, Wali Kota Jaksel Imbau Warga Punya APAR di Rumah

Antisipasi Kebakaran Meluas, Wali Kota Jaksel Imbau Warga Punya APAR di Rumah

Megapolitan
Warga Temukan Granat Aktif Tertutup Coran Semen di Area Pemancingan Dekat Ancol

Warga Temukan Granat Aktif Tertutup Coran Semen di Area Pemancingan Dekat Ancol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com