Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran, Ada yang Beda dari Pelayanan Commuter Line

Kompas.com - 31/07/2014, 15:05 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama libur Idul Fitri 1435 H, ada yang sedikit berbeda dari pelayanan yang diberikan PT Kereta Commuter Jaya (KCJ) di stasiun-stasiun yang ada.

Tak dapat dimungkiri bahwa commuter line tetap jadi pilihan bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang akan mengunjungi tempat wisata di Jakarta. Oleh karena itu, PT KCJ memberikan pelayanan berbeda selama liburan ini.

Pelayanan berbeda tersebut terlihat dari adanya seorang petugas yang berdiri di samping tap in gate dengan memegang alat pengeras suara. Petugas tersebut tak henti-hentinya menginformasikan cara tap in kartu commuter line.

Hal itu terlihat di stasiun Pasar Minggu dan Juanda. Dari kedua stasiun itu warga bepergian ke Taman Margasatwa Ragunan (TMR) untuk Stasiun Pasar Minggu dan Monas untuk Stasiun Juanda.

Warga yang hendak calon penumpang di kedua stasiun tersebut membeludak. Banyak penumpang duduk di lantai. Antrean di loket tiket pun yang tidak rapi dan berjubel.

"Karakteristik penumpang kami di waktu liburan ini kan berbeda dengan penumpang di hari biasa. Kebanyakan keluarga dengan anak-anak kecil. Mereka ini kebanyakan warga yang tidak biasa atau bahkan belum pernah naik commuter line sehingga belum tahu banyak soal peraturannya. Jadi kami memfasilitasi saja agar mereka tidak kesulitan," kata Kepala Humas PT KCJ Eva Chairunnisa kepada Kompas.com, Kamis (31/7/2014).

Eva menambahkan, para penumpang diimbau untuk tetap menjaga anak masing-masing. Di stasiun Pasar Minggu, setiap kedatangan kereta, petugas selalu mengingatkan penumpang untuk tetap menjaga buah hati masing-masing.

Hal tersebut tidak diimbaukan secara khusus oleh PT KCJ pada hari biasa. "Kami menyesuaikan. Pelayanan berbeda ini biasanya sampai H 7 lebaran, menyesuaikan dengan liburan sekolah," kata Eva.

Pelayanan berbeda tersebut pun diapresiasi oleh warga pengguna jasa commuter line. "Senang ya karena ternyata nggak susah pake kartu (tap in). Udah dijelasin sih tadi. Jadi lebih enak naik kereta," kata Suliati, warga Tangerang yang hendak berkunjung ke TMR bersama ketiga buah hatinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com