Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Setuju Jam Buka Kawasan Monas Dibatasi

Kompas.com - 12/08/2014, 14:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatur jam buka tutup kawasan Monumen Nasional (Monas). Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, setiap hari, Monas bakal beroperasi hanya hingga pukul 20.00 WIB.
 
"Ya, memang seperti itu. Kalau semuanya sudah dikelola UP Monas, gampang pengelolaannya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (12/8/2014).  
 
Selain hanya beroperasi hingga pukul 20.00 WIB, Monas juga akan ditutup setiap hari Senin. Menurut Basuki, kebijakan itu diambil agar para petugas UP Monas memiliki waktu libur serta dapat memperbaiki kawasan seluas 82 hektar itu. Hari libur itu dipergunakan untuk pembersihan lingkungan Monas, perawatan taman Monas, hingga pembersihan pedagang kaki lima (PKL) Monas. 
 
Pada kesempatan berbeda, Kepala UP Monas Rini Hariyani mengatakan, pembatasan jam operasional Monas hingga pukul 20.00 WIB merupakan salah satu program perbaikan kawasan wisata ring 1 tersebut. Selama ini, kawasan Monas terbuka untuk umum selama 24 jam. Hal itu membuat kawasan Monas semakin semrawut, serta merebaknya tindak kriminal ataupun asusila. Peraturan itu berlaku di tugu dan kawasan Monas.

"Selama ini kan hanya tugu Monas yang dibatasi jam operasionalnya. Sekarang, kawasan Monas juga akan dibatasi jamnya. Waktu 24 jam itu membuat petugas keamanan capek, dan sering bocor ada PKL masuk ke Monas," kata Rini. 

 
Ia juga membenarkan rencana kebijakan penerapan hari libur di Monas setiap Senin. Tujuannya untuk perawatan kawasan, baik di area tugu maupun taman Monas. Monas, lanjut dia, merupakan salah satu aset DKI yang berbentuk museum.

Sesuai aturan, museum itu harus ada hari libur satu hari untuk perawatan. Namun, aturan ini dikecualikan bagi warga (perorangan) yang ingin berolahraga di taman Monas pada hari Senin. Kegiatan itu pun hanya dibatasi hingga pukul 09.00 WIB. Rencana-rencana ini masih akan dibahas bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. 

 
Apabila mendapat persetujuan, maka hal ini bakal terealisasi sebelum akhir tahun ini. Sekadar informasi, pada Senin (11/8/2014), pengelolaan kawasan Monas resmi digabung. Semula, pengelolaan dibagi menjadi dua, yakni UP Taman dan UP Tugu Monas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com