Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Siswa Tidak Harus Masuk Sekolah sampai Hari Sabtu

Kompas.com - 14/08/2014, 15:33 WIB
Luki Aulia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana penerapan Kurikulum 2013 menuai kontroversi di Jakarta. Banyak kalangan yang menolak sistem baru itu karena semua pelajar sekolah negeri mulai dari SD hingga SMA di Jakarta harus masuk pada hari Sabtu, atau enam hari dalam sepekan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menjelaskan, sebenarnya penerapan kurukulum baru itu tidak harus menambah satu hari waktu belajar siswa.

Sebab, kata dia, kurikulum baru hanya menambah 35-40 menit per hari. Artinya, waktu belajar murid di sekolah akan bertambah empat hingga enam jam dalam seminggu.

"Ini bukan berarti Kurikulum 2013 meminta sekolah berubah menjadi full-day, tetapi hanya menambah sedikit jam belajarnya. Untuk SD dari 26 jam menjadi 30 atau 32 jam. Satu jam pelajaran itu bukan 60 menit, melainkan antara 35-45 menit," kata Nuh, Rabu (13/8/2014) malam di Jakarta.

Penambahan itu karena ada tambahan jam belajar untuk mata pelajaran Agama yang semula hanya dua jam menjadi empat jam. Lalu Bahasa Indonesia yang semula hanya dua jam menjadi empat jam.

"Dan itu tidak harus menambah hari. Cukup ditambah setiap harinya satu jam pelajaran. (Satu jam pelajaran itu bukan 60 menit). Demikian juga di SMP hingga SMA."

Menurut dia, rata-rata jam belajar di sekolah untuk SD sampai SMP selama 6.300 jam per tahun. Waktu belajar di sekolah di Indonesia masih di bawah rata-rata negara-negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang mencapai 7.000 jam per tahun.

Dia meyakini, sekolah-sekolah yang full-day dari pagi hingga sore menghasilkan anak-anak yang lebih baik karena waktu yang dihabiskan di sekolah berkualitas dan terkontrol. "Hasilnya lebih bagus full-day daripada yang half-day," ucapnya.

Meski demikian, dia menyerahkan pelaksanaan Kurikulum 2013 kepada pemerintah daerah masing masing. "Mau dijadikan sekolah full-day monggo jika daerah memiliki sumber daya yang cukup," kata M Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com