Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernopol Palsu, Lamborghini Haji Lulung Bisa Disita

Kompas.com - 28/08/2014, 14:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mobil Lamborghini Gallardo milik anggota DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana, bisa saja disita oleh polisi karena nomor pelat mobilnya tidak terdaftar. Sebelum disita, biasanya polisi akan menilang terlebih dahulu.

"Kalau mobil itu digunakan kan ketahuan melakukan pelanggaran. Dari situ akan kami lakukan penilangan," ujar Kepala Subdit Penegakan Hukum dari Direktorat Lantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono, Kamis (28/8/2014). [Baca: Lulung: Minjem, Itu Lamborghini Bukan Punya Gue]

Hindarsono mengatakan, berdasarkan prosedur, kendaraan yang melakukan pelanggaran apa pun harus diberi tilang. Pengemudi akan dimintai surat-surat mobil tersebut. Polisi juga akan memeriksa pemiliknya.

Jika surat-surat kendaraan terbukti tidak ada, maka penyitaan mobil bisa dilakukan. Hindarsono kemudian mencontohkan kasus mobil Ferrari yang diamankan oleh Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. [Baca: Nomor Polisi Mobil Lamborghini Tidak Terdaftar, Ini Penjelasan Haji Lulung].

Mobil Ferrari tersebut diketahui menggunakan bahu jalan saat melesat di jalan tol dari arah Semanggi menuju Cawang. "Nah buktinya kemarin Ferrari kami sita gak?" ujarnya.

Pengambilan kembali mobil yang disita dapat dilakukan apabila semua surat-surat serta pelat terdaftarnya sudah keluar. Walau mobil tersebut dimiliki salah satu anggota Dewan, Hindarsono mengatakan bahwa jajarannya akan tetap mengikuti prosedur yang ada.

"Kalau anggota Dewan misalnya ada kecelakaan, memangnya akan lihat 'oh ini pejabat', terus tidak jadi kecelakaan? Nggak ada kayak gitu," ujarnya. "Intinya, polisi akan melakukan penindakan sesuai dengan porsinya."

Sebelumnya, saat pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta, Senin lalu, sebuah Lamborghini Gallardo hijau diparkir di halaman Gedung DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mobil itu dikendarai oleh Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana atau yang biasa dipanggil Haji Lulung.

Mobil mewah berwarna hijau itu menarik perhatian mereka yang melintas di depan lobi Gedung DPRD DKI. Nomor polisinya B 1285 SHP. Setelah diperiksa, nomor polisi Lamborghini Gallardo yang digunakan oleh Lulung tersebut tidak terdaftar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com