Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: 19 Pegawai Dinas PU Positif Ngeganja dan Ngobat

Kompas.com - 05/09/2014, 13:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan tes urine terhadap para pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI.

Tes urine itu diberlakukan mulai dari pegawai honorer hingga pejabat tertinggi Dinas PU DKI. Tes urine itu telah dilaksanakan sejak 1 September 2014 lalu.

Bagaimana hasilnya?

"Ada 19, dari 533 orang Dinas PU DKI yang dites urine, positif ngeganja dan ngobat," kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Balaikota Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Selain menggunakan ganja, ada juga pegawai yang gemar mengonsumsi obat penenang. Atas hasil tes urine ini, Basuki pun telah menginstruksikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga untuk menindak tegas para pegawai tersebut.

Beberapa pegawai yang positif menggunakan ganja adalah pejabat setingkat eselon IV dan III. Basuki menginstruksikan kepada Made untuk segera mencopot eselon para pejabat itu dan menjadikan mereka staf biasa.

"Honorer yang ngeganja juga langsung pecat saja. Ada staf yang pakai ganja, turun golongan. Kalau ketahuan sekali lagi, kita pecat. Tidak ada toleransi main narkoba di DKI," kata Ahok.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Bidang Pencegahan BNN Provinsi DKI Jakarta Sapari Partodihardjo mengaku, pemeriksaan urine ini atas perintah Basuki. Pada tahun sebelumnya, Sapari mengaku juga pernah memeriksa tes urine pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.

"Tahun lalu, kita periksa juga Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, dan Satpol PP. Untuk hasilnya, itu semua kewenangan Pak Ahok, termasuk tindak lanjut ke depannya," kata Sapari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com