Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Banyak PNS DKI "Main" di Rusun Marunda, Ini Pengakuan Warga

Kompas.com - 05/09/2014, 13:29 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, mengaku memang ada praktik jual beli rusun seperti yang dikatakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Menurut warga, praktik itu sudah berlangsung sejak rusun ini diresmikan dua tahun lalu. [Baca: Ahok Marah, Dirut Bank DKI Pucat, Penghuni Rusun Marunda Tepuk Tangan]

"Itu (jual-beli) rusun memang ada banyak di sini, saya tahu semua," kata Ketua RT 014 RW 07, Christine, di Kluster B Rusun Marunda kepada Kompas.com, Jumat (5/9/2014).

Sebagai Ketua RT 014, Christine sering menemui tiap hunian di rusun ini yang tidak sesuai dengan data penghuni yang dia miliki. Beberapa di antaranya mengaku saudara, teman dekat, rekan kerja, dan kerabat dari pemilik rusun. [Baca: Ahok: Kalau Rusun Belum Beres, Yonathan Memang Harus Dipecat]

Ada juga yang mengaku bahwa dia hanya tinggal sebentar sampai pemilik resminya datang. Tidak hanya itu, banyak di antara sekian warga resmi penghuni Rusun Marunda yang melakukan kesepakatan dengan orang yang mau tinggal di sana dengan memasang tarif sejumlah uang.

Kesepakatan itu pun diakui Christine tidak dilaporkan kepada pengelola rusun. Syarat untuk dapat tinggal di Rusun Marunda ini cukup dengan kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan mengurus surat tanda penghuni rusun dari pengelola.

Setiap bulannya, warga di sini hanya membayar sebesar Rp 100.000 lebih untuk biaya sewa rusun dan air, sedangkan untuk listrik ditanggung sendiri. Dari pengakuan beberapa warga, ada yang menyewakan rusunnya atau mengoperalihkan rusun miliknya dengan tarif puluhan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com