Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagar #ShameOnYouSBY dan #ShamedByYou Muncul di Bundaran HI

Kompas.com - 28/09/2014, 11:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga penentang pelaksanaan pilkada tak langsung membuat tulisan #ShameOnYouSBY dan #ShamedByYou di badan jalan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/9/2014). Hal tersebut dilakukan sebagai penutup aksi pengumpulan tanda tangan dan fotokopi KTP yang dilakukan komunitas yang menamakan diri Koalisi Kawal RUU Pilkada sebagai bentuk protes terhadap pengesahan UU Pilkada yang baru oleh DPR RI pada Jumat lalu.

Tulisan itu dibuat dengan menggunakan lem isolasi warna putih.

Menurut pengakuan salah satu relawan aksi, tujuan mereka melakukan hal tersebut untuk menanggapi hilangnya tagar dengan tulisan yang sama di jejaring sosial Twitter. "Kan yang di Twitter udah dihilangkan intelijen, jadi kita tulis lagi di sini," ujar relawan itu.

Selain menulis tagar, para pengunjuk rasa juga meneriakkan "SBY Pembohong, SBY Penipu" sambil membawa spanduk bergambar wajah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta beberapa tokoh Koalisi Merah Putih. Di spanduk tersebut, wajah SBY dan tokoh-tokoh Koalisi Merah Putih diberi tanda silang dan di bawahnya diberi tulisan "Mereka adalah Pengkhianat Demokrasi".

Tulisan #ShameOnYouSBY dan #ShamedByYou itu cukup menarik perhatian warga yang berada di sekitar lokasi yang kebetulan sedang berolahraga karena bertepatan dengan pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day. Beberapa bahkan tampak berfoto-foto dengan latar belakang tulisan tersebut.

Aksi protes yang dilakukan oleh Koalisi Kawal RUU Pilkada dibarengi dengan pengumpulan fotokopi KTP dan tanda tangan yang nantinya akan dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi, bersamaan dengan berkas-berkas gugatan yang akan diajukan terkait persetujuan UU itu oleh DPR. Menurut salah seorang relawan aksi, Sira, pihaknya telah menyiapkan alat khusus bagi warga yang kebetulan sedang tidak membawa fotokopi KTP.

"Kalau tidak bawa fotokopi KTP tidak masalah. Asal KTP yang asli dibawa, nanti biar kami yang fotokopi," ujar dia.

Sementara bagi warga di luar Jakarta yang kebetulan tidak bisa datang ke lokasi unjuk rasa, para pengunjuk rasa meminta untuk mengirimkan fotokopi KTP-nya ke alamat e-mail perludem@gmail.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com