Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal-terminal Modern Terbengkalai, Ini Kata Ahok

Kompas.com - 30/09/2014, 15:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, semua aset transportasi di Ibu Kota akan dikelola oleh PT Transportasi Jakarta (PT Transjakarta).

Upaya ini juga ialah untuk mengantisipasi peristiwa terbengkalainya kembali terminal-terminal modern di Jakarta, seperti Terminal Manggarai dan Pulogebang.

"Nanti pengelolaan bus semua di bawah (pengelolaan) PT Transjakarta, termasuk terminal, halte, dan semua aset, kami serahkan ke PT Transjakarta," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Ahok, sapaan akrab Basuki, tak memungkiri banyak angkutan umum dan bus kota yang tidak menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal. Mereka lebih memilih menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.

Ia menilai, seharusnya petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI yang ada di lapangan lebih tegas menindak sopir-sopir yang masih membandel. Namun, Dishub DKI hingga kini masih kekurangan personel untuk menertibkan bus yang "ngetem" sembarangan di pinggir jalan.

"Kalau ada persoalan itu, kami juga bisa cabut trayek angkutan umum. Tapi, aparat tidak ada yang mau melakukan itu," kata Ahok.

Ahok mensinyalir adanya setoran yang diserahkan oleh sopir angkot dan bus kepada petugas Dishub DKI di lapangan.

"Kita menduga ada 'permainan' ini, tegas saja. Tahun depan, baru ada penggantian PNS. Nanti akan ketahuan PNS mana saja yang ingin mewujudkan Jakarta Baru," kata Ahok.

Sebagai informasi, Terminal Manggarai kini terbengkalai. Padahal, terminal seharga Rp 12,5 miliar itu baru diresmikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 16 April 2014 lalu.

Terminal itu dikatakan Jokowi sebagai role model pembangunan terminal modern lainnya. Terminal itu dilengkapi oleh lift, eskalator, ruang tinggi berpendingin udara, mesin pengambil uang (ATM), serta kantin. Terminal itu juga terintegrasi dengan Stasiun Manggarai.

Namun, kini terminal itu seperti sudah lama tidak digunakan. Pada lantai tiga terminal itu, banyak digunakan sopir untuk tidur-tiduran. Bus dan angkot pun tidak menaikkan dan menurunkan penumpang di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com