Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul 11.00, Jokowi Sampaikan Pidato Pengunduran Diri di DPRD DKI

Kompas.com - 02/10/2014, 06:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo dijadwalkan akan menyampaikan pidato pengunduran dirinya dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD DKI, Kamis (2/10/2014) pukul 11.00. Pelaksanaan rapat paripurna kali ini akan digelar tanpa adanya tanggapan dari fraksi-fraksi.

"Jadi setelah ketok palu dibukanya rapat, Pak Jokowi akan langsung menyampaikan pidatonya. Setelah itu, langsung ketok palu rapat ditutup," kata Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi saat rapat pimpinan untuk membahas proses pengunduran diri Jokowi, Selasa (30/9/2014).

Pras yakin proses pengunduran diri Jokowi tidak akan menemui hambatan. Ia juga yakin, tak akan ada satupun pihak yang bisa menghambat pengunduran diri Jokowi.

Pras mengatakan, seandainya Jokowi belum juga mengundurkan diri hingga 20 Oktober 2014, ia akan tetap bisa dilantik sebagai presiden.

"Pak Jokowi kalau dihambat takutnya nanti merangkap jabatan. Walaupun tidak ada aturan yang dilanggar. Pak Jokowi kan punya tanggung jawab terhadap 70 Juta orang Indonesia," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Namun jawaban berbeda dilontarkan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana. Lulung berpendapat proses pengunduran diri Jokowi belum dapat dipastikan.

"Paripurna ya tetap jadi besok. Tapi kalau Jokowi mundur belum tentu," ucap Lulung, Rabu (1/10/2014).

Sebagai informasi, rapat pimpinan untuk membahas proses pengunduran diri Jokowi pada Selasa kemarin tanpa dihadiri oleh keempat wakil ketua DPRD, dan para ketua fraksi dari Gerindra, PKS, PPP, dan Golkar. Fraksi-fraksi yang menyetujui rapat paripurna digelar tanpa adanya tanggapan dari fraksi-fraksi adalah fraksi yang hadir dalam rapat tersebut, yakni PDI-P, PKB, Nasdem, Hanura, dan Demokrat-PAN.

Dengan mundurnya Jokowi, maka secara otomatis, wakilnya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, akan menggantikannya. Namun, Ahok tidak akan serta merta dapat langsung dilantik. Pelantikannya sebagai gubernur harus menunggu adanya kelengkapan struktur organisasi di DPRD DKI, yang melingkupi pembagian unit kerja (komisi), dan pembuatan tata tertib.

"Kalau sudah ada komisinya baru kami pikirkan pelantikan Pak Ahok dan segalanya yang berkaitan Ahok itu. Kan ada pembentukan komisi terlebih dulu. Semua step by step-nya ada," ucap Pras.

Dengan demikian, untuk sementara Ahok akan menyandang status sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, yang sebelumnya juga pernah diembannya saat Jokowi cuti untuk menjalani masa kampanye pemilihan presiden Juni-Juli yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com