Kepala Subbagian TU Suku Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu Iwa Kartika mengatakan, ada aki yang menjadi pemasok daya rambu, dicuri oknum nelayan. "Makanya banyak yang mati," kata Iwa, saat ditemui di kantornya, Kamis (2/10/2014).
Lokasi rambu yang berada di laut dan tak dapat terawasi semua, ujar Iwa, menjadi salah satu faktor kerawanan terjadinya pencurian itu. Dia tak menyebutkan jumlah aki rambu yang dicuri, tetapi menegaskan bahwa pencurian tersebut sering terjadi dan menjadi salah satu penyebab utama kerusakan rambu selain faktor dampak alam yang menyebabkan peralatan karatan.
Iwa mengatakan, perbaikan rambu akan dilakukan pada tahun ini, dengan mengganti peralatan itu dengan yang tak mudah dibongkar. "Kami mau ganti dengan yang tak mudah dicopot. (Sekarang) lagi survei beberapa titik yang sudah mati (rambunya)," ujar dia.
Keberadaan rambu tersebut, kata Iwa, penting karena fungsinya memberitahu kapal yang berlayar pada malam hari mengetahui lokasi laut yang dangkal dan tak aman dilintasi. Biasanya rambu dipasang di area laut dengan kedalaman 1,5 meter sampai 2 meter.
Pelaksana tugas (Plt) Suku Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu, Kepala Bidang Transportasi Laut dan Udara (TLU) Dinas Perhubungan DKI, Reni Widiastuti, sependapat bahwa pencurian merupakan salah satu penyebab tak berfungsinya rambu laut.
Meski demikian, Reni juga belum dapat menyebutkan jumlah rambu yang rusak karena faktor pencurian aki itu. Pada 2002 hingga 2011, kata dia, TLU Dishub memiliki 38 rambu laut dan pada 2012 hanya belasan di antaranya yang masih terawat.
"Data perawatan mulai 2012 sampai sekarang ada 14 rambu. Adapun pembangunan pada 2014, sekarang sebanyak 5 titik. Sementara itu yang bisa disampaikan ya," ujar Reni, lewat pesan singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.