Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah yang Diprotes Warga Ikut Lelang Jabatan Lagi

Kompas.com - 14/10/2014, 13:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perombakan massal struktur organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat seleksi dan promosi terbuka atau lelang jabatan tidak mewajibkan Lurah dan Camat untuk ikut serta. Namun, hal berbeda dilakukan oleh Lurah Tugu Utara Mulyadi yang mengaku telah mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi dan promosi terbuka.

Lurah yang sempat menentang kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo lewat lelang jabatan itu mengatakan bahwa dirinya hanya iseng untuk mengikuti proses lelang jabatan itu. Dia tidak tahu mau bergerak ke bidang mana saat melakukan seleksi dan promosi terbuka.

"Saya ikut lelang jabatan kok, walaupun untuk Lurah dan Camat definitif tidak diwajibkan. Saya iseng aja ikut itu," kata Mulyadi saat dihubungi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Dia menjelaskan mengapa dirinya menentang adanya kebijakan lelang jabatan yang dilakukan Pemprov DKI. Menurut dia, posisi untuk Lurah adalah jabatan karier. Sehingga, tidak perlu ada proses lelang jabatan.

"Contoh Kepala Seksi di Kelurahan bisa jadi Lurah. Kami kan dulu mengikuti pendidikan dan posisi ini merupakan jabatan karir. Kemarin bingungnya di situ saja," tuturnya.

Namun, sekarang, dia mengaku siap mengikuti proses lelang jabatan. Namun, untuk memilih jabatan yang cocok dengan dirinya, dia menyerahkannya kepada atasannya. "Saya serahkan saja sama atasan. Enggak tahu mau di mana," ucapnya.

Mulyadi pada beberapa pekan lalu sempat dilaporkan warganya ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait kinerjanya. Bahkan, Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono, meminta untuk mengambil cuti.

Berbeda dilakukan oleh Camat Senen, Lola Lovita. Dia lebih memilih untuk tidak mengikuti proses lelang jabatan. Menurut dia, dirinya sudah mensyukuri dengan jabatan yang disandangnya saat ini.

"Untuk saat ini saya enggak ikut lagi. Karena Camat, Lurah, Kepala Puskesmas, PTSP tidak diwajibkan," kata mantan Kepala Puskesmas itu.

Dia mengatakan, saat ini, dia hanya fokus untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi). Sehingga, kinerjanya bisa dinilai oleh Wali Kota.  "Prinsip bekerja sesuai dengan tupoksi saja. Soalnya saya enggak ikut lelang jabatan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com