Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Foto Jokowi-Jusuf Kalla, Seharusnya Foto SBY-Boediono Dibalik

Kompas.com - 21/10/2014, 10:32 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com — Foto mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Wapres Boediono masih menghiasi ruang kelas di beberapa sekolah dasar di Pondok Cina, Beji, Depok, seperti di SDN Pondok Cina 1, Selasa (21/10/2014). Foto Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla belum tampak satu pun bertengger di dinding kelas.

Pelaksana Sarana dan Prasarana UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Beji, Apriworo, mengakui bahwa pihaknya belum menerima foto Presiden dan Wapres yang baru dari Pemerintah Kota Depok.

"Biasanya kita dapat foto-foto itu di-drop langsung dari Pemda. Kalau belum ada, paling nanti akan dibalik fotonya," kata Apriworo di kantornya, Selasa (21/10/2014).

Sambil menunggu adanya foto Jokowi dan Jusuf Kalla, sekolah akan diminta untuk membalik foto SBY dan Boediono sehingga hanya tampak alas belakang dari bingkai fotonya.

"Kepala UPT dan Kepala Dinas sedang diklat di Solo seminggu. Jadi, insya Allah minggu depan pas apel kita imbau soal itu ke seluruh kepala sekolah," kata Apriworo.

Pembalikan foto juga pernah sekolah-sekolah lakukan seusai pelantikan presiden dan wapres pada 2009 lalu. Saat itu, foto Jusuf Kalla dibalik sembari menunggu adanya foto Boediono.

Di ruang Kepala UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Beji, foto SBY dan Boediono pun masih terpampang di dinding, mengapit gambar Pancasila. Di dinding sisi lainnya, terpampang pula foto Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dan Wakil Wali Kota Idris Abdul Shomad.

"Pak Kepala kan lagi diklat, jadi saya nggak berani balik-balik fotonya," kata Apriworo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com