"Mungkin minggu ini, saya ingin cepat ganti beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah), akan ada pelantikan. Saya tidak perlu menunggu akhir tahun (untuk perombakan massal)," kata Basuki, di Balaikota, Senin (27/10/2014).
Menurut dia, masih banyak tender untuk pembangunan sheetpile (dinding turap) yang belum selesai dibangun. Sementara, sungai tidak dapat dikeruk jika dinding turap untuk menahan tanah belum dipasang.
Tak hanya terkendala pembangunan sheetpile, Dinas Pekerjaan Umum, kata dia, juga masih menerapkan sistem tender pengadaan alat berat seperti crane. Padahal, lanjut dia, Dinas PU tidak perlu lagi membuang waktu dan biaya hanya untuk proses lelang tender, melainkan mengalihkan pengadaan melalui e-katalog. Sehingga, alat berat langsung dapat dibeli, tidak perlu menunggu pemenang perusahaan tender membeli alat berat tersebut.
Selain lambat dalam pengerjaan antisipasi banjir, Dinas PU DKI juga lambat dalam mengatasi jalan lubang dan rusak. "Selama ini, kalau ada laporan ada lubang di jalan, berarti Satgas Jalannya enggak bekerja. Begitu banyak korban mati di jalan, saya enggak mau lagi dengar lagi ada petugas yang bilang 'jalan ini bukan tanggung jawab kami', konyol banget. Saya ingin tidak ada lagi laporan jalan rusak tahun depan, semua jalan harus mulus, tidak ada toleransi," tegas Basuki.
Bukan sekali ini Basuki menyampaikan ancaman pemecatan pada Manggas. Hanya saja, saat itu Basuki tidak memiliki wewenang untuk merombak jabatan. Basuki masih menjadi Wakil Gubernur DKI dan keputusan berada di tangan Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.