Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Hendak Tawuran, Senjata Tajam Disita dari Puluhan Pelajar

Kompas.com - 11/11/2014, 21:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Diduga hendak melakukan aksi tawuran, aparat kepolisian mengamankan puluhan pelajar di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (11/11/2014).

Puluhan pelajar ini diringkus dengan barang bukti sejumlah senjata tajam. Petugas menangkap puluhan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Jakarta tersebut saat mencegat dan menaiki truk trailer tepat di putaran Plumpang.

Saat polisi melakukan penertiban, pejalar tersebut lari berhamburan dan saat itulah petugas mendapatkan sejumlah senjata tajam. Setelah dikejar, petugas menangkap puluhan pelajar, berikut tiga tas ransel yang buang di jalan.

Ada senjata tajam jenis celurit sebanyak tiga buah, dan pedang samurai ditemukan di dalamnya. Kepala Kepolisian Sektor Koja Komisaris TP. Simangunsong, mengatakan polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap puluhan pelajar tersebut. "Kami masih lakukan pemeriksaan. Mereka memang sengaja datang untuk tawuran," kata Simangunsong, Selasa malam.

Dugaan pelajar tersebut hendak tawuran, lanjutnya, diketahui melalui pemeriksaan handphone dari salah satu pelajar yang berisi kalimat provokasi.

Para pelajar ini hendak menyerang pelajar lainnya, Rabu (12/11/2014). "Besok kita akan menjelajah STM yang ada di Jakarta, dan membuat Jakarta berdarah," kata Ac, salah satu pelajar SMK 55, dalam percakapan ponsel via BlackBerry Messenger (BBM).

Pesan BBM itu dibalas rekannya sesama pelajar sekolah yang sama, berinisial AK, "Huuu Takut jadinya." Ac pun membalas pesan BBM itu dengan menjawab: "Hahaha Biasalah," tulis Ac.

Isi percakapan dua pelajar tersebut tengah didalami petugas. Sementara ini, puluhan pelajar itu membantah hendak melakukan tawuran. "Mereka mengaku hanya untuk merayakan ulang tahun sekolah saja," ujar Simangunsong.

Petugas masih melakukan pendalaman sekolah mana yang menjadi target para pelajar itu. Namun, diduga pelajar ini hendak mencari sasaran secara acak. "Tidak jelas juga siapa sasaran mereka. Jadi asal mau bikin onar," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Koja Inspektur Satu Samsono, di tempat yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com