Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bahas Ahok dengan DPRD DKI, Komisi II Panggil Mendagri

Kompas.com - 19/11/2014, 13:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi II DPR akan memanggil Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk meminta penjelasan terkait pelantikan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Keputusan tersebut diambil setelah Komisi II melakukan rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan sejumlah pimpinan dan anggota fraksi DPRD DKI Jakarta yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/11/2014).

"Kami akan mengadakan rapat internal di Komisi II dan kami akan minta mendagri untuk memberikan keterangan atas apa yang sudah terjadi," kata Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria dalam rapat.

Pada kesempatan tersebut, setiap perwakilan DPRD DKI yang hadir menyampaikan protesnya terhadap pelantikan Ahok. Mereka menilai pelantikan Ahok tersebut ilegal dan inkonstitusional.

Mereka mempermasalahkan paripurna pengumuman Ahok sebagai Gubernur yang tidak dihadiri mayoritas fraksi. Mereka juga mempermasalahkan surat yang dikeluarkan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan yang membuat Ahok otomatis langsung naik jabatan menjadi Gubernur.

"Dirjen Otda dalam pandangan kami sudah melakukan rekayasa pelantikan Ahok sebagai Gubernur," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerindra M Taufik.

Dari pandangan-pandangan yang disampaikan oleh perwakilan DPRD DKI itu, menurut Patria, ada banyak hal yang perlu diklarifikasi langsung kepada Mendagri. "Kita jadwalkan secepatnya," ujar Riza.

Ahok akan menjadi gubernur pertama yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Di dalam Pasal 163 Perppu Pilkada disebutkan bahwa gubernur dilantik oleh presiden di Ibu Kota negara.

Menurut Dirjen Otda Djohermansyah Djohan, pelantikan gubernur yang awalnya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri di DPRD lalu diubah menjadi dilakukan presiden supaya gubernur merasa menjadi wakil pemerintah pusat.

Rapat paripurna istimewa pengumuman Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta berlangsung pada Jumat (14/11/2014). Namun, lima fraksi, yakni Gerindra, PKS, PPP, Demokrat-PAN, dan Golkar, tidak hadir dalam paripurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com