Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bogor Bersepeda ke Kantor, Wakilnya Pilih Naik Angkot

Kompas.com - 24/11/2014, 12:07 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Hari ini, Senin (24/11/2014), Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto bersepeda dari rumah dinasnya di Jalan Padjajaran ke Balaikota Bogor, Jalan H Juanda, Pabaton. Perjalanan dari rumah dinas ke kantor itu ditempuh Bima Arya dalam waktu 15 menit.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman lebih memilih angkutan umum untuk berangkat bekerja. Usmar mencegat angkot di depan rumah dinas dan bergabung bersama penumpang lainnya.

Seperti diketahui, mulai hari ini, Pemerintah Kota Bogor memberlakukan program larangan bagi para pegawai negeri sipil (PNS) membawa kendaraan bermotor. Program ini diberlakukan setiap hari Senin. [Baca: Wali Kota Bogor Imbau PNS Naik Angkot atau Sepeda Tiap Senin]

Bima mengatakan, program sehari tanpa membawa kendaraan bermotor itu bertujuan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi selama ini di Kota Bogor. [Baca: Pegawai Pemkot Bogor Mulai Gunakan Angkot dan Sepeda]

"Selain mengurangi kemacetan, program ini juga sebagai bentuk penghematan BBM pasca-kenaikan harga bahan bakar," ucap Bima, di Kantor Balaikota, Senin (24/11/2014).

Bima menambahkan, selain kendaraan pribadi, kendaraan dinas juga tidak boleh dipakai hari ini. Program sehari tanpa kendaraan pribadi ini sifatnya masih instruksi atau imbauan.

"Ini masih percobaan, jadi belum ada sanksi. Tapi, nanti kami akan buat catatan bila ada kesalahan-kesalahan kecil," kata dia.

Bima optimistis bila program ini akan berjalan dengan baik karena udara di Kota Bogor masih mendukung bagi para PNS untuk menggunakan sepeda menuju kantor.

"Cuaca di Kota Bogor berbeda dengan tempat lain. Di sini udaranya masih bersih dan sejuk sehingga masih memungkinkan untuk membawa sepeda ke kantor," kata dia.

Kebijakan ini, lanjut Bima, hanya berjalan satu hari dalam seminggu. Semua PNS Kota Bogor, yang berjumlah sekitar 4.000-an, diminta untuk memanfaatkan angkutan umum atau sepeda menuju tempat kerjanya masing-masing.

Menurut Bima, apabila sebagian besar PNS menggunakan kendaraan pribadi, bisa dibayangkan berapa persen kemacetan yang disumbangkan.

"Ini sangat berpengaruh, mengingat hari Senin merupakan awal bagi masyarakat mulai melakukan aktivitas. Upaya ini untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang juga penyumbang kemacetan kota," tutur dia.

Khusus hari ini, Bima Arya akan menghadiri sejumlah agenda dengan menggunakan sepeda atau kendaraan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com