Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Masalah Internal Tak Melebar, DPP Golkar Dijaga 400 Polisi

Kompas.com - 25/11/2014, 20:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan aparat gabungan diturunkan pascakericuhan yang terjadi di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (25/11/2014). Ratusan petugas ini berjaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.

"Kita menjaga saja, ada sekitar 400 personel menjaga dan mengisolasi saja," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, saat dihubungi, Selasa malam.

Menurut Rikwanto, ratusan petugas ini dikerahkan agar konflik yang terjadi di kantor DPP Golkar tidak meluas.

"Supaya permasalahan di internal Partai Golkar tidak melebar ke luar," ujar Rikwanto.

Soal adanya perusakan dan informasi korban luka, polisi menyatakan belum ada pihak yang melaporkan hal itu. Kericuhan di kantor DPP Golkar itu, lanjutnya, juga akan diselesaikan secara internal. "Mereka menyelesaikannya secara internal karena itu masalah di rumah tangga mereka," ujar Rikwanto.

Bentrokan yang terjadi di kantor DPP Partai Golkar melibatkan dua kelompok yang sama-sama menamakan diri Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Bentrok fisik tak terhindarkan karena dua kelompok AMPG ini berada di lokasi yang sama dengan kepentingan yang berbeda.

Semula, kantor DPP Partai Golkar telah diduduki oleh AMPG yang dipimpin oleh Yorrys Raweyai sejak Selasa.

Jumlahnya mencapai ratusan, dan banyak yang menggunakan atribut AMPG, seperti baju dengan loreng campuran warna kuning, coklat, dan hijau. Beberapa lainnya mengenakan kaus Partai Golkar, dan ada juga yang menggantungkan atributnya di bagian leher. [Baca: Ini Kronologi Bentrokan di Kantor DPP Partai Golkar]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com