Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Status Bank Nasional, Bank DKI Akan Dapat Tambahan Modal

Kompas.com - 26/11/2014, 21:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DKI menargetkan sudah bisa meningkatkan levelnya dari Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II menjadi BUKU III pada 2015. Bila perubahan level tersebut bisa direalisasikan, maka status Bank DKI berubah dari bank pembangunan daerah menjadi bank umum nasional.

Untuk merealisasikan target tersebut, Bank DKI rencananya akan mendapat tambahan modal sebesar Rp 5 triliun pada awal tahun depan. Sebagai pemilik saham, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyuntikan tambahan modal ke bank tersebut.

"Kami yakin bisa menambah modal hingga Rp 5 triliun rupiah karena APBD DKI Jakarta menganggarkan tambahan modal kepada kami sebesar Rp 1,5-3 triliun," kata Direktur Operasional Bank DKI Martono Suprapto di Balaikota Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Martono menjelaskan, pada awal 2014, modal yang dimiliki Bank DKI berjumlah Rp 2,95 triliun. Sampai dengan akhir tahun, ditargetkan modal Bank DKI akan bisa mencapai Rp 4 triliun.

"Kami yakin dengan adanya penambahan modal dari Pemprov DKI, modal bisa bertambah hingga Rp 5 triliun pada tahun depan," jelas Martono.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memang berambisi ingin menjadikan Bank DKI setara dengan bank-bank besar nasional lainnya. Ia bahkan ingin Bank DKI bisa menjadi Bank BUKU IV. 

"Kita bisa perkuat BUMD kita. Kita ingin bank kita menjadi bank BUKU IV. Supaya dia (Bank DKI) setingkat BNI dan BCA," ujar pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com