Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lebih Penting Bahas Kelengkapan Dewan daripada Interpelasi Penurunan Gubernur"

Kompas.com - 01/12/2014, 17:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mempertanyakan alasan DPRD DKI harus menggunakan hak interpelasinya terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurut dia, permintaan massa Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Front Pembela Islam (FPI), dan beberapa ormas lainnya tidak masuk akal. [Baca: "Gubernurnya" GMJ Minta DPRD DKI Gunakan Hak Interpelasi]

"Jika (mereka) minta kami melakukan sidang paripurna, saya enggak mengerti apa dasarnya," ujar Bestari saat ditemui di Gedung DPRD, Senin (1/12/2014).

Pada tata tertib DPRD DKI, kata Bestari, aturan penggunaan hak interpelasi sudah jelas. Di bagian kedua pasal 12 dituliskan bahwa hak interpelasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 hurif a adalah hak DPRD untuk meminta keterangan kepada gubernur mengenai kebijakan Pemprov DKI yang penting, dan strategis, serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

"Maka sekarang saya tanya, kebijakan apa yang dibuat gubernur yang dianggap mengganggu dan meresahkan?" ujarnya.

Kata Bestari, saat ini anggota dewan seharusnya mulai bekerja untuk warga Jakarta. Namun hingga saat ini alat kelengkapan dewan (AKD) saja belum terbentuk. "Maka saat ini jauh lebih penting membahas AKD daripada menggunakan hak interpelasi penurunan gubernur," kata dia.

Saat ini juga, kata dia, menjelang empat bulan setelah anggota dewan dilantik, komisi juga belum terbentuk di DPRD DKI. Maka kalaupun harus menggunakan hak interpelasi, DPRD harus mengetahui dulu dasar dan alasan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com