Namun, tidak ada satu pun pendemo yang diterima oleh anggota DPRD. Padahal, pada aksi-aksi sebelumnya, ada anggota DPRD yang menerima perwakilan pendemo untuk bertatap muka dengan anggota Dewan. [Baca: Demo Tolak Ahok di DPRD dan Balaikota, GMJ Tak Diterima Masuk]
Anggota (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Demokrat, Achmad Nawawi, mengaku sudah berusaha datang melihat aksi unjuk rasa tersebut. Namun, kata dia, salah satu orator mengatakan, tujuan unjuk rasa kali ini tidak ingin menemui anggota DPRD.
"Kami berusaha menjembatani (aspirasi pendemo dengan pemerintah). Kalau mereka datang, kami terima," ujar Nawawi di lingkungan Gedung DPRD.
Nawawi menilai, aksi unjuk rasa yang dilakukan massa adalah untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pelantikan terhadap "gubernur" Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) pun merupakan bentuk penyaluran aspirasi mereka. [Baca: Gubernur GMJ: Saya Ingin Mengisi Pemerintahan dengan Orang Jujur]
"Ya tidak apa-apa, itu hak mereka. Tetapi, kalau gubernur yang mereka usung ya tetap tidak bisa, kan ada undang-undangnya. Tentu (gubernur GMJ) tidak diakui secara konstitusional," ujar Nawawi.
Seperti diketahui, massa melakukan unjuk rasa untuk menurunkan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta siang tadi. Setelah melantik "gubernur"-nya sekitar pukul 11.20 di depan Gedung DPRD, peserta aksi berpindah ke depan Balaikota DKI Jakarta. Di sana, massa melakukan aksi teatrikal dengan membakar boneka Ahok dan melakukan doa bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.