Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan DPRD Tak Menerima Perwakilan Demonstran Tolak Ahok

Kompas.com - 01/12/2014, 17:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Front Pembela Islam (FPI), Forum Betawi Rempug (FBR), dan Forum Umat Islam (FUI) melakukan unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Senin (1/12/2014).

Namun, tidak ada satu pun pendemo yang diterima oleh anggota DPRD. Padahal, pada aksi-aksi sebelumnya, ada anggota DPRD yang menerima perwakilan pendemo untuk bertatap muka dengan anggota Dewan. [Baca: Demo Tolak Ahok di DPRD dan Balaikota, GMJ Tak Diterima Masuk]

Anggota (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Demokrat, Achmad Nawawi, mengaku sudah berusaha datang melihat aksi unjuk rasa tersebut. Namun, kata dia, salah satu orator mengatakan, tujuan unjuk rasa kali ini tidak ingin menemui anggota DPRD.

"Kami berusaha menjembatani (aspirasi pendemo dengan pemerintah). Kalau mereka datang, kami terima," ujar Nawawi di lingkungan Gedung DPRD.

Nawawi menilai, aksi unjuk rasa yang dilakukan massa adalah untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pelantikan terhadap "gubernur" Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) pun merupakan bentuk penyaluran aspirasi mereka. [Baca: Gubernur GMJ: Saya Ingin Mengisi Pemerintahan dengan Orang Jujur]

"Ya tidak apa-apa, itu hak mereka. Tetapi, kalau gubernur yang mereka usung ya tetap tidak bisa, kan ada undang-undangnya. Tentu (gubernur GMJ) tidak diakui secara konstitusional," ujar Nawawi.

Seperti diketahui, massa melakukan unjuk rasa untuk menurunkan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta siang tadi. Setelah melantik "gubernur"-nya sekitar pukul 11.20 di depan Gedung DPRD, peserta aksi berpindah ke depan Balaikota DKI Jakarta. Di sana, massa melakukan aksi teatrikal dengan membakar boneka Ahok dan melakukan doa bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com