"Kita sudah punya satu sistem tweet, dari Google, contoh, katakanlah, kalau dia mau gaji RT/RW Rp 900.000, misalnya ya sudah sehari kamu kira-kira tweet tiga kali, satu kali tweet Rp 10.000," ujar pria dengan sapaan akrab Ahok ini saat peluncuran PetaJakarta.org. [Baca: Atasi Banjir di DKI, Setiap Rumah Mestinya Punya Serapan Air]
Tweet yang berkaitan dengan banjir tersebut akan diteruskan ke sebuah sistem PetaJakarta.org. Sistem itu dapat memetakan tweet sekaligus menyediakan informasi terbaru secara langsung kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta guna penanganan secara cepat pada saat darurat banjir.
Sistem tersebut merupakan kerja sama antara Fasilitas Infrastruktur SMART dari Universitas Wollongong Australia, dengan Twitter Inc., dan BPBD DKI Jakarta.
Ahok mengatakan, ketua RT dapat memberikan laporan kondisi banjir di wilayahnya. Sistem ini akan diterapkan pada Desember 2014. [Baca: Ahok: Enggak Usah Pakai Sirene, Masalah Kita Itu Kenapa Genangan Begitu Banyak]
"Kan RT itu sekarang masalah tuh dikasih uang operasional ribut. Pertanggungjawabannya pusing. Gaji enggak mungkin. Jadi sekarang kita ubah, RT/RW akan kami bayar kalau dia mengirim berita ke sistem kami," kata Ahok.
Selain itu, jutaan pengguna Twitter di Jakarta juga dapat berpartisipasi melalui perangkat seluler mereka dengan tiga langkah mudah, yaitu mengaktifkan "location services" atau tambah geostag dengan mengeklik simbol pin pada saat membuat tweet.
Kemudian mengambil atau menambah foto dengan mengeklik simbol kamera. Selanjutnya tweet dikirimkan ke @petajkt dengan tagar #banjir dan deskripsi singkat dari situasi banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.