Namun, dugaan penculikan tersebut baru dilaporkan keluarga ES pada Selasa (9/12/2014), 11 bulan sejak gadis tersebut menghilang. Laporan dibuat oleh Risma (35), ibu ES. Dia mengatakan, putrinya diduga dibawa pergi oleh lelaki yang mengaku bernama Trisna.
"Pelaku saat kenal awalnya sopan, dan tidak pernah menunjukkan sikap yang tidak baik di depan saya," ujar Risma seusai membuat laporan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Bogor, Selasa petang.
Risma melanjutkan penuturannya, "Pas saya tanya, ia mengaku anggota kepolisian dari Mabes Polri. Tapi saya enggak tahu pangkatnya apa, kalau main ke rumah selalu membawa pistol yang disimpan di pinggangnya."
Kecurigaan, aku Risma, baru muncul setelah ES tak kunjung pulang selama tiga hari. Terakhir kali, kata dia, anaknya pergi bersama Trisna.
"Akhirnya saya menelepon dia (Trisna), tapi justru saya malah dibentak di telepon. Dia bilang, kalau saya itu germo dan mau jual anak di bawah umur," tutur Risma.
Bahkan, kata Risma, Trisna juga mengancam akan melaporkan tudingannya itu ke kepolisian. "Saya jadi bingung, kenapa jadi saya yang dilaporkan. Padahal, saya kan orangtua kandungnya," ujar dia.
Risma bukan tak berusaha mencari putrinya itu. Dia sudah pernah mengajak staf desanya mendatangi Mabes Polri untuk mengecek identitas dan keberadaan Trisna yang mengaku sebagai seorang polisi.
"Saya sudah datang ke Mabes (Polri), Divisi Propam, tapi ternyata tidak ada anggota Propam atas nama Trisna. Mendengar jawaban itu saya baru sadar kalau selama ini dia sudah menipu saya. Dia sudah bawa kabur anak saya entah ke mana," keluh Risma.
Upaya lain juga sudah Risma lakukan untuk menemukan kembali putrinya. Dia mengaku sudah berkeliling Bogor, tetapi tak juga mendapati anak gadisnya untuk dibawa pulang.
Sebelas bulan berlalu, Risma pun memutuskan melaporkan kehilangan anaknya ini ke kepolisian. ”Saya sudah putus asa, Pak. Semoga anak saya masih hidup. Kenapa orang tega sekali ya, padahal bapaknya sudah meninggal dan saya hidup sendiri,” kata Risma sembari menahan isak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.