Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Gerindra: Banyak Penerima KJP yang Berangkat ke Sekolah Diantar Mobil

Kompas.com - 23/12/2014, 15:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya siswa dari keluarga mampu yang mendapatkan bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) mendapat sorotan dari Fraksi Partai Gerindra. Mereka bahkan mengaku banyak mendapat laporan mengenai adanya siswa penerima KJP yang sehari-hari diantar dengan menggunakan kendaraan pribadi.

"Masih banyak orang mampu yang menikmati KJP. Mereka yang punya kendaraan ataupun anaknya diantar dengan kendaraan yang dilengkapi sopir. Yang betul-betul berhak malah tidak mendapatkan," kata Ketua Fraksi Gerindra Abdul Ghoni saat menyampaikan laporan akhir tahun fraksinya, di Gedung DPRD DKI, Selasa (23/12/2014).

Atas dasar itulah, kata Ghoni, Fraksi Gerindra menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI melibatkan langsung semua ketua RT dan RW yang ada di seluruh wilayah DKI. Para ketua RT dan RW tersebut, kata dia, nantinya bisa membantu Pemprov DKI untuk melakukan pendataan.

Menurut Ghoni, saat ini para ketua RT/RW belum dilibatkan secara maksimal dalam hal pendataan penerima KJP. Peran mereka hanya memberikan rekomendasi bagi kelurahan agar mengeluarkan surat keterangan tidak mampu (SKTM) bagi calon penerima KJP.

"Kami berkesimpulan pendistribusian KJP harus melibatkan ketua RT/RW yang tahu keadaan warganya," ucap Ghoni.

Pemprov DKI telah menyatakan jumlah siswa penerima KJP rencananya akan ditambah pada tahun depan seiring dengan meningkatnya anggaran KJP yang pada 2015 mencapai Rp 2 triliun.

Jika sebelumnya hanya siswa yang menuntut ilmu di sekolah negeri yang mendapatkan bantuan, pada 2015, siswa sekolah swasta juga akan mendapatkan bantuan yang sama. Meski demikian, Dinas Pendidikan DKI Jakarta memperketat syarat-syarat bagi calon penerima KJP.

Setidaknya, ada 21 syarat yang harus dipenuhi siswa calon penerima KJP. Syarat-syarat yang akan diberlakukan mencakup hal-hal yang berkaitan pada diri siswa itu sendiri maupun keluarganya.

Beberapa syarat tersebut di antaranya tidak merokok, tidak membolos, tidak tergabung dalam sebuah geng, tidak memiliki motor, keluarganya tidak memiliki rumah pribadi, keluarganya tidak memiliki mobil, dan keluarganya tidak memiliki usaha dalam skala besar (toko besar).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total Sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total Sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com