Kejadian ini membuat sampah yang dibawa ke TPS yang berada di Jalan Raya Kramat Pela tersebut belum juga diangkut. Menurut petugas di sana, sampah tersebut sudah tidak lagi dibawa ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang sejak 1 Januari 2015. Para sopir truk sampah tidak lagi mengangkut sampah lantaran tidak ada surat kerja.
"Sudah sejak 1 Januari kita dari pihak swasta belum ada surat perintah kerja. Makanya, kita sopir-sopir ini mandek begini, enggak jalan-jalan. Seharusnya, tanggal 1 itu suratnya sudah turun," kata seorang sopir truk sampah kepada Kompas.com, Rabu (7/1/2015).
Menurut pria tersebut, sampai dengan saat ini, belum ada kepastian apakah mereka dapat beroperasi kembali. Pasalnya, pihak pemerintah tampaknya telah "mengambil alih" peran pihak swasta.
"Sekarang yang gerak itu yang pelat-pelat merah saja. Tapi, mereka enggak angkut yang begini. Mereka cuma ambil yang ada di jalur protokol saja," ujar pria tersebut.
Sopir itu juga mengatakan, di TPS tersebut, beroperasi tiga truk besar milik swasta yang bertugas mengangkut sampah di sana. Semuanya tidak lagi beroperasi sepekan ini.
Dia mengatakan, untuk Kecamatan Kebayoran Baru, total terdapat 27 unit truk yang melayani pengangkutan sampah. "Tapi, yang beroperasi sekarang yang pelat merah saja. Jumlahnya 11. Sisanya dari swasta belum gerak. Ya kalau 11 mana cukup buat angkut sampah," ujarnya.
Pantauan Kompas.com, sampah di TPS tersebut sudah mencapai ketinggian setengah bak. Selain itu, kontainer sampah yang ada di sana juga telah terisi penuh. Puluhan gerobak sampah, yang jumlahnya sekitar 20 unit, dan hampir seluruhnya terisi oleh sampah, tampak terbengkalai. Puluhan gerobak itu teronggok di tepi jalan.
Sampah-sampah ini disebut sudah berada di sana selama satu minggu. Bau aroma tak sedap, serta lumpur cair dari limbah sampah, juga mengotori tepi jalan. Kompas.com masih mencoba mengonfirmasi kepada pihak Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan terkait masalah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.