Agus mengatakan, selain melakukan normalisasi saluran makro (sungai), Dinas Tata Air juga akan membenahi saluran mikro, terutama yang berada di jalan-jalan utama. Sebab, mampetnya aliran air di selokan dan gorong-gorong merupakan penyebab utama munculnya genangan air di jalan-jalan pasca hujan.
"Drainase sekarang terhambat oleh bermacam hal, sampah, sedimen, dan kabel," jelas dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/1/2015).
Selain membenahi saluran mikro, kata Agus, hal lain yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya genangan di jalan adalah memasang sumur resapan dan reservoir. Kedua fasilitas tersebut akan ditempatkan di sepanjang median jalan yang biasa memisahkan jalur cepat dan jalur lambat.
Menurut Agus, khusus untuk reservoir, alat ini dapat menyerap genangan air dengan cepat ke dalam tanah. Bila jumlah debit air yang diserap mencapai batas maksimum, alat tersebut bisa menyalurkan air ke saluran mikro terdekat.
"Reservoir bisa langsung diresapkan ke tanah. Kalau sudah penuh, baru dialirkan ke drainase yang ada," ucap dia.
Mengenai jumlah reservoir yang akan dipasang, Agus mengatakan hal tersebut tergantung pada karakteristik tanah "Kalau tanah berpasir, agak jarang-jarang. Tapi kalau tanahnya kedap, bisa dekat-dekat supaya banyak yang diresap," tukas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.