Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Keluhkan Banyaknya Salinan yang Harus Dibaca

Kompas.com - 14/01/2015, 14:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat paripurna pandangan umum fraksi-fraksi terhadap rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015 yang digelar di Gedung DPRD DKI pada hari ini, Rabu (14/1/2015), diwarnai keluhan beberapa anggota DPRD yang menjadi perwakilan fraksinya.

Salah satunya adalah terkait panjangnya salinan yang harus dibacakan. Salah satu perwakilan fraksi yang mengeluhkan panjangnya salinan yang harus dibacakan adalah Gembong Warsono dari Fraksi PDI Perjuangan.

Ia pun melewatkan beberapa halaman salinan pandangan umum dari fraksinya itu. "Aduh, panjang banget ini, dilewatin ajalah ya," ujar Gembong disertai tawa para anggota rapat.

Perwakilan fraksi lainnya yang mengeluhkan panjangnya salinan pandangan umum yang harus dibacakan adalah Khotibi Achyar dari Fraksi Golkar.

Sama seperti Gembong, ia pun memilih melewatkan beberapa halaman salinan pandangan umum dari fraksinya itu. "Ini harus dibaca semua nih? Dilewatin aja ya," ujar dia.

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, pimpinan rapat, Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik sempat mengeluarkan celetukan yang meminta agar para perwakilan fraksi tidak membacakan isi keseluruhan dari salinan pandangan fraksinya untuk mempersingkat waktu.

"PDI-P aja yang fraksi terbesar 12 menit. Fraksi-fraksi lain harus di bawah itu," ujar politisi Partai Gerindra itu.

Berdasarkan salinan pandangan umum fraksi-fraksi yang dibagikan kesekretariatan DPRD DKI, draft milik PDI-P memiliki ketebalan 12 halaman, Fraksi Gerindra dengan sembilan halaman, Fraksi Demokrat-PAN dengan 10 halaman, Fraksi PKS dengan 14 halaman, fraksi PPP dengan tujuh halaman, Fraksi Hanura dengan lima halaman, Fraksi Golkar dengan delapan halaman, Fraksi PKB dengan lima halaman, dan Fraksi Nasdem dengan empat halaman.

Rapat paripurna pandangan umum fraksi-fraksi terhadap RAPBD berlangsung dari pukul 10.30 sampai sekitar pukul 12.30. Rapat dihadiri Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat yang menggantikan posisi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Seperti yang diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan nilai RAPBD sebesar Rp 73,08 triliun ke DPRD. Pengajuan ditandai dengan penyampaian pidato oleh Gubernur Basuki pada Senin (12/1/2015) kemarin.

Rapat paripurna selanjutnya akan dilaksanakan Jumat (16/1/2015), dengan agenda penyampaian jawaban Gubernur DKI terhadap pandangan umum fraksi-fraksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com