Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Wagub DKI, Pedagang Mengaku Masyarakat Tak Lagi Belanja di Pasar

Kompas.com - 27/01/2015, 17:28 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang yang berjualan di Pasar Modern Kedoya, Jakarta Barat, mengaku senang dengan kedatangan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Selasa (27/1/2015) siang. Mereka tidak segan curhat soal keluhan selama berdagang di pasar tersebut.

Seperti Liana (42), pemilik toko Mas Makmur, yang mengeluhkan sepinya pembeli di sana karena banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berada tidak jauh dari pasar tersebut. Keberadaan PKL ini, kata Liana, tidak lepas dari dampak pengelolaan yang dilakukan oleh PD Pasar Jaya.

"Jadi, dulu ini namanya Pasar Inpres Kedoya, diresmikan tahun 1981. Terus tahun 2004 diremajakan sama PD Pasar Jaya tiga tahun. Pedagang waktu itu pindah ke tempat penampungan sementara," ujar Liana. [Baca: Lurah Kedoya Utara dan Kepala Pasar Kedoya Tak Kompak soal Bau Sampah]

Setelah peremajaan selesai, pedagang yang sudah berada di tempat penampungan sementara itu tidak ingin kembali ke pasar. Bahkan, mereka berdagang di sepanjang trotoar di Jalan Kedoya Utara yang membuat jalan tersebut menjadi macet.

"Mereka enggak mau balik Pak, jadi kita di sini sepi (pembeli)," ucap Liana. Pedagang lain yang curhat ke Djarot adalah Tarbuah (59), seorang pedagang buah. Ibu yang mengaku 30 tahun berjualan buah ini mengeluhkan hal yang sama, yaitu sepinya pembeli karena masyarakat tidak lagi ke pasar tersebut, tetapi membeli ke PKL di trotoar dekat pasar.

"Saya pengen Bapak Wakil Gubernur bisa kembalikan pedagang yang di luar masuk di sini. Bagaimana saya biayain anak saya kalau dagang sepi begini," ucap Tarbuah.

Selain itu, pedagang-pedagang lain yang berada di lantai dasar juga mengeluhkan panasnya hawa di sana. Menurut mereka, sejak dulu, pemerintah setempat telah menjanjikan akan memberikan kipas dan exhaust fan agar hawa di sana tidak pengap.

Namun, sampai saat ini, belum ada satu pun kipas yang dipasang di sana. Djarot berjanji bahwa masalah-masalah di sana sesegera mungkin akan diatasi. Dia juga sudah menginstruksikan Kepala Pasar Modern Kedoya Dede Tabrazi untuk segera mendata semua PKL di luar pasar untuk dimasukkan ke dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com